Investasi Politik

Banyak orang melakukan investasi di bidang bisnis, dengan harapan meraih keuntungan di kemudian hari. Investasi ini tentunya dengan berbagai pertimbangan untung rugi dan prospeknya di kemudian hari. Banyak hal yang bisa dinvestasikan di bidang bisnis ini. Seperti inevtasi di bidang keuangan, berupa penanaman modal, deposito atau pun surat-surat berharga. Ada pula yang melakukan investasi tanah dan logam mulia, dengan harapan suatu harga tanah maupun logam mulia itu akan naik. Namun bagaimana dengan investasi politik, apakah sama dengan investasi di bidang ekonomi?
Istilah investasi politik ini mengacu pada istilah yang digunakan dosen Ilmu Politik Fisip Universitas Airlangga, Surabaya Priyatmoko. Di mana menurutnya, politik itu menjadi bidang usaha yang menarik. Banyak yang rela berspekulasi menginvestasikan uangnya untuk politik, peminatnya tak pernah berkurang. Meski berita tentang politik rasanya tak pernah baik dan menyenangkan rakyat banyak.
Namun harus diakui, ternyata peminatnya hingga saat ini tambah banyak. Itu terbukti dengan banyaknya pengusaha yang menambah investasinya di bidang politik. Minimal dengan menjadi pengurus partai politik atau masuk dalam bursa calon kepala daerah. Modal yang dikeluarkan pun sangat luar biasa banyak, bahkan kadang harus menjual aset yang dimilikinya untuk berinvestasi di bidang politik tersebut.
Seperti dikutip dari Wikipedia, pengertian investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau masalah hukum.
Dalam hal investasi politik, nampaknya pengertiannya tetap mengacu pada istilah investasi yang berkaitan dengan ekonomi atau bisnis. Di mana dengan melakukan investasi di bidang politik, di kemudian hari juga harapannya akan mendapat keuntungan. Bahkan keuntungan yang didapat bukan hanya keuntungan politik saja, tetapi juga keuntungan yang bersifat ekonomi.
Sebagian dari pelaku investasi politik ini adalah pelaku investasi di bidang ekonomi, yang bahkan sudah puluhan tahun bergelut di bidang investasi ekonomi tersebut. Mereka merambah ke investasi politik ini, dengan harapan mendapat keuntungan pula. Paling tidak, keuntungan yang diperolehnya adalah keuntungan nama dan ketenaran di tengah masyarakat.
Para pengusaha yang menanamkan modalnya di bidang politik, pasti memiliki hitung-hitungan untung rugi. Karena modal yang dikeluarkan tidak sedikit, bahkan kadang harus menjual aset-aset yang dimilikinya. Investasi di bidang politik ini, tak lain adalah jabatan atau kekuasaan di pemerintahan. Menjadi anggota DPR, DPRD atau menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah, adalah tujuan dari investasi politik tersebut. Atau paling tidak, dia menjadi seorang yang dihormati di dunia politik dengan kekayaannya tersebut.
Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, tentu investor politik itu akan berupaya untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan finansial maupun keuntungan politik, yakni dengan naiknya jabatan yang lebih tinggi dan prestise. Banyak investor politik, yang tadinya hanya bermodalkan sepatu dan dasi saja, sekarang sudah bermobil Merci. Ini menunjukkan bahwa investasi politik yang ditanamnya sudah menghasilkan finansial yang cukup.
Sepertinya sudah menjadi naluri politik, bagi mereka yang sudah kepalang tanggung berinvestasi di bidang politik, pasti akan berusaha untuk meningkatkan investasinya. Puncak investasi politik ini, tentunya berupaya bagaimana menjadi orang nomor satu. Beragam upaya kadang dilakukan, termasuk politik uang yang katanya diharamkan. Berinvestasi politik, seperti halnya investasi ekonomi, juga ada kalanya mengalami kegagalan. Sebagian menganggapnya sebagai hal yang wajar dan kemudian berusaha lagi. Ada pula yang kapok dan tak mau lagi berinvestasi. Itulah politik, yang selalu membikin orang tergelitik. (*)

Komentar

Postingan Populer