Menanti Kiprah Wakil Bupati
Menurut rencana pada Rabu, 2 November 2011 Idza Priyanti AMd bakal dilantik sebagai Wakil Bupati Brebes. Idza berhasil mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP terkait kekosongan posisi Wakil Wupati Brebes. Proses terpilihnya Idza sendiri, hingga akhirnya dilantik, banyak melalui halangan dan rintangan. Mulai dari gugatan hukum, hingga lamanya proses menuju pelantikan.
Bagi masyarakat Kabupaten Brebes, mungkin sudah tidak asing lagi sosok pengusaha bus Dewi tersebut. Karena sejak beberapa tahun, saudara perempuan Walikota Tegal ini sudah mulai menjelajah wilayah Kabupaten Brebes. Tujuannya sangat mulai, membantu warga miskin dengan kekayaan yang dimilikinya. Begitu pula dengan kegiatan pengajian yang dilakukan ibu-ibu, juga hampir selalu hadir untuk memberikan suport dan sambutan. Dan yang tak asing lagi, adalahnya menjamurnya spanduk dan baliho Idza Priyanti, yang menggunakan jargon muda, cerdas dan berakhlakul karimah. Kini, setelah penantian cukup lama, Idza bakal menjadi orang nomor dua di Kabupaten Brebes.
Tentunya, posisi orang nomor dua ini cukup penting dan strategis di jajaran pemerintahan. Bukan hanya sekedar pendamping bupati atau hanya sekedar pelengkap dari jabatan bupati saja. Namun lebih dari itu, yang ditunggu adalah kiprahnya sebagai wakil bupati untuk memajukan dan memakmurkan masyarakatnya.
Tentunya bukan hanya tindakan instan saja, seperti yang selama ini dilakukan dengan membanggikan amplop kepada warga miskin. Tetapi lebih dari itu, bagaimana warga miskin itu bisa berdaya, dan tidak mengharapkan sekedar pemberian amplop, yang dalam sekejap bisa habis. Yang ditunggu adalah kebijakan, yang mengangkat potensi warganya, sumber daya alamnya, serta langkah-langkah taktis untuk mengatasi segala persoalan yang ada di Kabupaten Brebes.
Mampukah seorang Idza, yang basis kehidupannya dimulai dari pengusaha? Sementara kehidupan politik baru saja dimulai. Mampukah Idza, menjalani kehidupan politik, yang tidak segampang ketika menghadapi kehidupan ekonomi? Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini akan ditemui Idza ketika berhadapan dengan warga Brebes yang kritis, bukan yang apatis. Mereka tentu akan menunggu jawaban, jawaban seorang wakil bupati yang harus bertanggung jawab atas lebih dari 1,7 juta jiwa warganya.
Dalam beberapa kesempatan wawancara dengan wartawan, Idza mengatakan bahwa niat utama masuk dalam ranah politik di Kabupaten Brebes adalah niat untuk membangun. Dari hati nurani yang paling dalam, dengan kemampuan dan daya usahanya, dia ingin menjadikan warga Kabupaten Brebes menjadi masyarakat yang sejahtera. Namun yang harus diingat, niat saja tidak cukup, harus ada aksi dan langkah-langkah nyata untuk mewujudkan niatnya tersebut. Banyak orang yang pesimis dengan pengisian kekosongan wakil bupati saat ini. Pesimis apakah dengan diisinya jabatan wakil bupati akan semakin membuat Brebes semakin sejahtera atau justru sebaliknya.
Selama ini, tanpa jabatan wakil bupati dan sekda saja, pemerintahan di Kabupaten Brebes bisa berjalan dengan baik di bawah kendali Bupati Brebes Agung Widyantoro SH MSi. Banyak pula yang pesimis, apakah penempatan jabatan wakil bupati ini akan mendukung kebijakan yang diambil bupati. Apalagi pada 2012 akan segera digelar Pemilukada. Di mana tentunya akan ada banyak calon untuk memperebutkan posisi bupati dan wakil bupati yang baru. Banyak pula yang mempertanyakan, apakah posisi Agung Widyantoro sebagai bupati dan Idza Priyanti sebagai wakil bupati akan diteruskan dalam pemilukada 2012 mendatang?
Banyak yang memprediksi, bahwa jabatan wakil bupati ini hanya sekedar batu loncatan, bagi dinasti Ruqayah untuk menguasai wilayah Pantura Jawa Tengah. Saat ini sudah ada Ikmal Jaya sebagai Walikota Tegal, di Pemalang ada Agung Mukti Wibowo sebagai Wakil Bupati, dan sekarang ditambah Idza Priyanti sebagai Wakil Bupati Brebes. Lantas dikabarkan di Kabupaten tegal, sang dokter Edi juga dikabarkan akan mengikuti jejak saudaranya untuk menjadi bupati atau wakil bupati. Terlepas dari itu semua, yang pasti rakyat Brebes menunggu kiprah nyata Wakil Bupati yang baru nanti. (*)
Bagi masyarakat Kabupaten Brebes, mungkin sudah tidak asing lagi sosok pengusaha bus Dewi tersebut. Karena sejak beberapa tahun, saudara perempuan Walikota Tegal ini sudah mulai menjelajah wilayah Kabupaten Brebes. Tujuannya sangat mulai, membantu warga miskin dengan kekayaan yang dimilikinya. Begitu pula dengan kegiatan pengajian yang dilakukan ibu-ibu, juga hampir selalu hadir untuk memberikan suport dan sambutan. Dan yang tak asing lagi, adalahnya menjamurnya spanduk dan baliho Idza Priyanti, yang menggunakan jargon muda, cerdas dan berakhlakul karimah. Kini, setelah penantian cukup lama, Idza bakal menjadi orang nomor dua di Kabupaten Brebes.
Tentunya, posisi orang nomor dua ini cukup penting dan strategis di jajaran pemerintahan. Bukan hanya sekedar pendamping bupati atau hanya sekedar pelengkap dari jabatan bupati saja. Namun lebih dari itu, yang ditunggu adalah kiprahnya sebagai wakil bupati untuk memajukan dan memakmurkan masyarakatnya.
Tentunya bukan hanya tindakan instan saja, seperti yang selama ini dilakukan dengan membanggikan amplop kepada warga miskin. Tetapi lebih dari itu, bagaimana warga miskin itu bisa berdaya, dan tidak mengharapkan sekedar pemberian amplop, yang dalam sekejap bisa habis. Yang ditunggu adalah kebijakan, yang mengangkat potensi warganya, sumber daya alamnya, serta langkah-langkah taktis untuk mengatasi segala persoalan yang ada di Kabupaten Brebes.
Mampukah seorang Idza, yang basis kehidupannya dimulai dari pengusaha? Sementara kehidupan politik baru saja dimulai. Mampukah Idza, menjalani kehidupan politik, yang tidak segampang ketika menghadapi kehidupan ekonomi? Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini akan ditemui Idza ketika berhadapan dengan warga Brebes yang kritis, bukan yang apatis. Mereka tentu akan menunggu jawaban, jawaban seorang wakil bupati yang harus bertanggung jawab atas lebih dari 1,7 juta jiwa warganya.
Dalam beberapa kesempatan wawancara dengan wartawan, Idza mengatakan bahwa niat utama masuk dalam ranah politik di Kabupaten Brebes adalah niat untuk membangun. Dari hati nurani yang paling dalam, dengan kemampuan dan daya usahanya, dia ingin menjadikan warga Kabupaten Brebes menjadi masyarakat yang sejahtera. Namun yang harus diingat, niat saja tidak cukup, harus ada aksi dan langkah-langkah nyata untuk mewujudkan niatnya tersebut. Banyak orang yang pesimis dengan pengisian kekosongan wakil bupati saat ini. Pesimis apakah dengan diisinya jabatan wakil bupati akan semakin membuat Brebes semakin sejahtera atau justru sebaliknya.
Selama ini, tanpa jabatan wakil bupati dan sekda saja, pemerintahan di Kabupaten Brebes bisa berjalan dengan baik di bawah kendali Bupati Brebes Agung Widyantoro SH MSi. Banyak pula yang pesimis, apakah penempatan jabatan wakil bupati ini akan mendukung kebijakan yang diambil bupati. Apalagi pada 2012 akan segera digelar Pemilukada. Di mana tentunya akan ada banyak calon untuk memperebutkan posisi bupati dan wakil bupati yang baru. Banyak pula yang mempertanyakan, apakah posisi Agung Widyantoro sebagai bupati dan Idza Priyanti sebagai wakil bupati akan diteruskan dalam pemilukada 2012 mendatang?
Banyak yang memprediksi, bahwa jabatan wakil bupati ini hanya sekedar batu loncatan, bagi dinasti Ruqayah untuk menguasai wilayah Pantura Jawa Tengah. Saat ini sudah ada Ikmal Jaya sebagai Walikota Tegal, di Pemalang ada Agung Mukti Wibowo sebagai Wakil Bupati, dan sekarang ditambah Idza Priyanti sebagai Wakil Bupati Brebes. Lantas dikabarkan di Kabupaten tegal, sang dokter Edi juga dikabarkan akan mengikuti jejak saudaranya untuk menjadi bupati atau wakil bupati. Terlepas dari itu semua, yang pasti rakyat Brebes menunggu kiprah nyata Wakil Bupati yang baru nanti. (*)
Komentar
Posting Komentar