Ngomong Bola Lagi
Ngomong
soal bola, bukan berarti ingin menjadi komentator atau pun pengamat bol. Tapi
ngomong soal bola itu hak setiap orang. Termasuk yang tidak tahu sama sekali
tentang bola, apa yang disebut strategi, off side, pelanggaran dan sebagainya.
Bukan kapasitas dan keahliannya untuk ngomong masalah itu.
Bagi
orang awam seperti saya, ngomong tentang bola, hanya seputar menang dan kalah
saja. Bola itu masuk ke gawang lawan atau ke gawang sendiri. Tidak lebih dari
itu. Apalagi hafal nama-nama pemainnya, susah sekali diingat. Siapa yang
memasukkan, siapa yang memberi umpan, hingga proses terjadinya gol itu. Itu tak
penting. Yang penting itu kalau ada gol, baik ke gawang lawan atau gawang
sendiri. Kalau ke gawang sendiri, jelas sedih.
Kenapa
ngomong ngomong bola lagi? Soalnya lagi ramai Sea Game. Yang ditunggu-tunggu,
kata berita di koran sih, Indonesia, memimpikan nyanyian Indonesia Raya di
akhir pertandingan. Artinya, menjadi pemenang dan dapat medali emas. Itu
cita-cita dan harapan yang sangat luar biasa. Apalagi Indonesia menjadi tuan
rumah. katanya lagi, Indonesia masih jago kandang. Tapi kemarin, tetap saja
kalah dari Qatar dan Bahrain. Berarti bukan jago kandang juga...
Lantas,
ngomong soal bola itu yang dibahas apa? Bisa apa saja. Bisa golnya yang banyak,
atau juga melihat gegap-gempitanya stadion oleh pendukung Timnas Garuda. Atau
juga masalah politik bola juga. Apa betul, bola juga ada politiknya.
Mengada-ada saja jika orang mengatakan ada politik bola...
Atau
justru karena ada politiknya, hingga masalah bola di Indonesia ini tidak
maju-maju? Tak tahulah, biar orang politik saja yang membahasnya. Asal jangan
sampai orang-orang politik itu yang main di Timnas Garuda. Nanti baru masuk
satu gol saja sudah lupa, atau malah mengklain sudah mendapat 10 gol. Bahaya
kalau begitu.
Kembali
ngomong masalah bola, saat ini Timnas Indoensia tengah berjuang untuk, paling
tidak lolos dari penyisihan grup di Sea Game. Banyak pihak yang optimis maupun
pesimis atas harapan Timnas tersebut. Soalnya di babak penyisihan ini, Indonesia
bersama tim-tim kuat, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, serta Kamboja.
Di
pertandingan pertama, Indonesia berhasil mengalahkan Kamboja dengan skor 6-0.
Tentu hasil ingin sangat membanggakan dan menjadi modal awal untuk melakoni
pertandingan-pertandingan berikutnya. Dengan modal awal tersebut, seharusnya
menjadi cambuk agar bisa mengalahkan lawan-lawan berikutnya. Namun bukan dengan
kesombongan setelah menang cukup besar tersebut. Namun juga harus tetap
berhati-hati, jangan sampai kecolongan saat menghadapi lawan berikutnya.
Timor
Leste saja, yang baru berkiprah dalam Sea Game, berhasil memenangi dua
pertandingan awal. Pertama mengalahkan Brunei Darussalam dengan 21-1, kemudian
mengalahkan Filipina dengan 2-1 juga. Tentunya keberhasilan Timor Leste, yang
boleh dikatakan anaknya Indonesia, harus memacu semangat lebih. Kalau mereka
bisa menang, kenapa Indoensia yang sudah ada lebih dari 60 tahun tidak bisa
menang? Ini harus menjadi pemacu semangat Indonesia. Atau justru semangat Timor
Leste yang lebih besar, meski baru tampil, tapi bisa mengalahkan beberapa
negara. Meskipun di depan sejumlah pertandingan masih harus dihadapi, dan belum
tentu menang lagi. Ingat, bola itu kan bundar.
Paling
tidak, ngomong soal bola ini, kita harus tetap memberikan apresiasi yang
positif. Denan mereka bertanding, semangat dan pengorbanannya layak diacungi
jempol. Kalau boleh, mereka juga layak disebut sebagai pahlawan bangsa. Apalagi
besok, 10 November merupakan Hari Pahlawan. Siapa saja yang mengharumkan nama
bangsa, layak disebut sebagai pahlawan. Termasuk mereka, para pemain bola yang
telah berjuang mengharumkan nama bangsa.
Ingat,
jangan lagi ada sepak bola gajah. Yang memasukkan bola ke gawangnya sendiri.
Yang penting dan terpenting adalah berjuang untuk meraih kemenangan, dengan
fair play dan bermain cantik. Sehingga penonton dan rakyat Indonesia pun dibuat
senang dengan penampilan mereka selama bertanding. Dan terakhir, semoga Garuda
bisa menang! (*)
Komentar
Posting Komentar