Menjadi Juara
Indonesia
sebagai tuan rumah Sea Games ke-26 hampir dipastikan menjadi juara umum. Hal
ini terbukti dari perolehan medali emas yang hampir tak terkejar dari pesaing
terdekatnya, Thailand. Namun demikian, Sea Games masih akan berlangsung hingga
Selasa (22/11), yang masih banyak memperebutkan medali emas di beberapa cabang.
Perolehan
medali yang melebihi target awal ini, jelas membuat senang sejumlah petinggi
olahraga di tanah air. Seperti Menpora dan Ketua Koni, yang kini bisa tersenyum
lebar dengan perolehan medali hingga kemarin. Tentu saja prestasi ini sangat
membanggakan semua. Karena banyak yang tak tertuga dan melebihi target yang
ditetapkan. Mereka, para atlet yang berhasil merebut medali, khususnya medali
emas, jelas akan mendapat bonus berlipat dari pemerintah.
Bukan
hanya bonus saja yang ditunggu, namun lebih dari itu. Karena selama ini
perhatian pemerintah terhadap atlet yang berprestasi masih sangat minim. Banyak
di antara mereka, setelah tidak lagi aktif dan berprestasi, kondisinya
memprihatinkan. Tentu ini menjadi PR bagi pemerintah untuk mengatasi masalah
itu. karena jika tidak mendapat perhatian, semangat generasi muda yang akan
datang, terhadap dunia olahraga akan turun.
kembali
ke prestasi yang membanggakan, Indonesia memang sudah cukup lama tidak menjadi
juara umum. Terakhir menjadi juara umum pada tahun 1997, di mana Indonesia
menjadi tuan rumah. Tahun ini, Indonesia sebagai tuan rumah juga diambang juara
umum. Namun satu hal yang masih ditunggu publik Indonesia, yakni emas di cabang
olahraga sepakbola. Juara umum tanpa emas di cabang sepak bola, kurang mantap.
Itu anggapan sebagian besar pendukung Indonesia di arena Sea Games ke-26 ini.
Di final,
Indonesia akan menghadapi Malaysia, yang dalam penysihan grup berhasil
menumbangkan Garuda Muda dengan skor 1-0. Sementara di semifinal kemarin,
Indonesia berhasil membungkam Vietnam dengan skor 2-0. Sedangkan Malaysia
melangkah ke final setelah mengalahkan Maymar 1-0. Akahkan Indonesia akan
membalas atas kekalahannya di babak penyisihan? Ataukah dominasi Malaysia ini
akan terus berlangsung, sama seperti saat piala AFC beberapa waktu lalu.
Pertemuan
Timnas Indonesia dengan Timnas Malaysia, sepertinya menjadi ajang yang paling
menegangkan. Malaysia sepertinya menjadi musuh bebuyutan bagi Indonesia. Kedua
tim selalu saja saling mengalahkan. Belum ada dominasi atas pertandingan kedua
tim bertetangga tersebut. Perang psikologis dan perang urat syaraf, selalu
terjadi menjelang pertandingan dan bahkan sesudah pertandingan berlangsung.
Di luar
lapangan sepakbola, kedua negara ini juga sering bersitegang dalam beberapa
hal. Pertama, masalah kepemilikan pulau Ligitan dan Sipadan, yang akhirnya
dimenangkan oleh Malaysia. Begitu pula dengan sejumlah hasil karya penduduk
Indonesia, banyak yang diklaim sebagai hasil karya mereka. Seperti batik,
kesenian reog dan lainnya.
Kini,
menjelang pertandingan finasl Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia, situasi
semakin panas. Bukan saja panas di lapanga, tapi juga di luar lapangan.
Semangat pendukung timnas Garuda Muda, sangat luar biasa. Hampir seluruh tribun
stadion gelora Bung Karno penuh sesak dengan pendukung Timnas Garuda Muda.
Dengan semangat para pendukung ini, juga diharapkan Timnas Garuda akan semakin
percaya diri dalam menghadapi partai hidup mati itu.
Semuanya
tentu berharap, agar dalam final itu, Tim Garuda Muda bisa membalas
kekalahannya di babak penyisihan. Bukan hanya cukup dengan 1-0 saja, tetapi
lebih dari itu. Tentu saja, kepuasan seluruh pendukung Tinmas adalah
keberhasilan pasukan Garuda Muda membawa pulang medali emas. Sehingga semakin
memantapkan Indonesia sebagai juara umum Sea Games tahun 2011 ini. Semoga. (*)
Komentar
Posting Komentar