Mobil Mewah Pejabat


Pejabat berperilaku mewah dan wah? Sepertinya bukan barang aneh di negeri ini. Sebagai pemegang kekuasaan, tentunya mereka memiliki akses yang lebih, khususnya untuk mendapatkan harta kekayaan. Sehingga setiap saat pun, mereka bisa memiliki barang mewah yang wah. Seperti rumah, mobil hingga perhiasan dan hal-hal lain yang tak mungkin dimiliki rakyat kecil.
Banyak alasan yang ditujukan, kenapa pejabat itu tampil mewah. Salah satunya mungkin sebagai bentuk kewibawaan. Bahwa sebagai seorang pejabat, itu harus tampil mewah, harus berbeda dengan orang biasa, termasuk dengan bawahannya di kantor. Sehingga dia pun dihormati dengan kemewahannya tersebut. Itu tidak lepas dari budaya dari sebagian masyarakat kita, yang memang lebih menghormati orang yang memiliki kekayaan yang lebih.
Selain itu, seorang pejabat yang memiliki kekuasaan juga dapat mengalokasikan anggaran untuk fasilitasnya yang dikehendaki. Dengan kekuasannya tersebut, pejabat yang bersangkutan pun dapat menikmati fasilitas mewah yang disediakan negara. Meski kdang dikritik, namun jika sudah memenuhi aturan yang berlaku, kritik itu tak berlaku. Ibarat pepatah, biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.
Pejabat juga seorang manusia. Begitu alasan para pejabat yang suka berperilaku mewah. Bawah pejabat juga ingin menikmati hidup mewah, dengan fasilitas yang wah. Hidup penuh dengan bergelimang harta, memanjakan anak dan sitri dengan harta yang diperolehnya. Itu adalah hak setiap orang yang memiliki kekayaan, bebas untuk membelanjakan hartanya. Mau beli rumah yang kayak istana, beli mobil mewah bermiliar-miliar, hidup berfoya-foya dan menghamburkan uang, itu hak dia untuk melakukannya.
Hidup mewah, bukanlah hal yang aneh bagi mereka yang berharta. Rakyat kecil yang hanya bisa melihat, hanya bisa bergumam, kapan yah aku bisa seperti itu. Gumaman rakyat kecil itu, menunjukkan bahwa bergaya hidup mewah itu impian sebagian besar orang orang. Tidak ada yang membayangkan, jika dia kere, harus hidup di jalanan dan makan makanan sisa orang. Semuanya membayangkan hidup yang mewah, memiliki rumah besar kayak istana, punya mobil baru dengan fasilitas yang wah, perhiasan dan logam mulia yang banyak, punya banyak tabungan. Sehingga bisa membeli apa saja yang diinginkan. Itu mimpi setiap orang.
Tidak ada yang salah kan? Hidup mewah bagi mereka yang berharta. Lantas, apa masalahnya dengan pejabat yang bergaya hidup mewah seperti itu. Apa yang salah dengan anggota DPR yang bergelimang harta dan bergaya hidup mewah? Toh mereka juga sebelum menjadi wakil rakyat itu memiliki cita-cita yang sama seperti orang kebanyakan. Apalagi jika yang bersangkutan sudah kayak terlebih dahulu sebelum menjadi pejabat atau wakil rakyat.
Tidak ada yang salah Pak Pejabat. Tidak. Sekali lagi tidak. Hanya orang-orang yang iri saja yang mempertanyakan kemewahan bapak-bapak pejabat itu. Coba saja kalau mereka sudah punya mobil mewah, rumah mewah dan perhiasan yang mahal juga. Tentunya akan menjawab seperti itu dan tidak akan mengkiritik dengan mereka yang bergaya hidup mewah. Kalau perlu, bisa lebih mewah dari yang sudah ada. Tidak mau kalah dengan mereka yang sudah punya kehidupan wah. Kalau dia bisa, aku juga bisa.
Namun begini Pak Pejabat, Pak Wakil Rakyat, bukankah di sekitar lingkungan bapak-bapak pejabat itu masih banyak orang yang membutuhkan? Sudahkah mereka dibantu dan diperhatikan? Sudahkah mereka diberdayakan? Sudahkah mereka menikmati dan merasakan kekayaan yang didapat? Sudahkah rasa keadilan itu terwujud? Ataukah hanya sekedar pamer kekayaan atau karena dengan kekayaan, semuanya bisa dibeli?
Saya kira tidak. Masih banyak yang lebih kaya dibandingkan dengan kekayaan. Ada orang yang kaya hati. Orang yang kaya harta, banyak pula yang kaya hati. Orang yang kaya hati, banyak pula yang tak berharta. Yang wajar-wajar sajalah.... (*)

Komentar

Postingan Populer