Berhati-Hati Itu Penting


Setiap saat, seseorang bisa terkena musibah atau bencana. Selain karena takdir, bencana itu bisa datang karena kecerobohan atau ketidakhatih-hatian diri sendiri. Merasa sombong dan takabur, semuanya bisa diselesaikan sendiri, hal semcam itu juga bisa menyebabkan terjadi bencana. Dengan kata lain, semuanya harus dilakukan dengan berhati-hati. Jati berhati-hati itu penting.
Pentingnya berhati-hati, itu bisa dilihat dari sejumlah peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Baik itu musbah kecil atau pun besar, baik menelan korban jiwa atau pun tidak. Semuanya ada faktor ketidakhati-hatian, yang menjadi penyebab terjadinya bencana tersebut.
Bagi pengendara motor, bisa saja jatuh. jatuh karena tidak hati-hati saat melintas di jalan. Tidak hati-hati saat melalui jalan yang ramai atau pun tidak mematuhi rambu-rambu yang ada. Meskipun kita sendiri sudah hati-hati, tapi jika ada orang lain yang tidak hati-hati, kita juga bisa celaka, terkena musibah. Jadi hati-hati itu harus dilakukan semua orang, bukan hanya diri kita sendiri.
Banyak contoh perilaku kecil, yang dianggap tidak membahayakan. Tetapi justru bisa menjadi masalah besar dan menjadi suatu bencana. Contoh saja, membuang puntung rokok sembarangan. Seperti saat musim kemarau yang sangat kering. Di mana banyak dedaunan kering, sampah-sampah kering dan bahan-bahan kering lainnya yang mudah terbakar. Puntung rokok yang kita buang itu, merupakan hal kecil. Namun tanpa kita sadari, ternyata puntung rokok itu membuat sampah atau dedaunan di sekitarnya menjadi terbakar.
Dedaunan yang terbakar itu, mungkin tidak ada masalah. Yang jadi masalah adalah ketika jumlah deadunan yang terbakar itu sangat banyak dan merembet ke tempat yang luas. Hutan bisa terbakar, tempat tinggal bisa terbakar, fasilitas umum bisa terbakar. Semuanya bisa terbakar. Itu bermula dari membuang puntung rokok sembarangan. Jadi jangan anggap remeh, harus tetap berhati-hati.
Dalam bekerja pun kita harus berhati-hati. Jangan dengan karena kesombongannya, dengan kepercayaan dirinya yang terlalu tinggi, mengangap dirinya profesional, namun jika tidak hati-hati, bisa juga membuat celaka, bencana. Seperti contoh perisitiwa kebakaran di sebuah mall di Tegal, juga sangat mungkin disebabkan karena ketidakhati-hatian dari sejumlah pihak.
meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang ditimbulkan sangat besar. Itu salah satu peristiswa kebakaran, yang setiap saat bisa terjadi di sekitar lingkungan kita. Banyak peristiwa kebakaran yang lebih besar lagi, dengan kerugian yang lebih besar pula, serta timbulnya korban jiwa. Semuanya itu disebabkan karena tidak hati-hati.
Sangat mudah memang untuk menyalahkan, siapa pun yang dianggap tidak hati-hati. Ini menunjukkan bahwa kehati-hatian itu penting, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain di sekitar kita. Orang lain bisa jadi korban akibat ketidakhati-hatian kita, dan kita sendiri juga bisa menjadi korban akibat sikap itu. Semuanya yang disalahkan adalah sikap tidak hati-hati.
Ungkapan yang sering kita dengar meskipun sepele, adalah hati-hati yah, mengandung arti yang sangat luar biasa. Ketika kita pamit ke luar rumah kepada orang tua, pasti pesan yang disampaikan adalah hati-hati. Bgeitu pula dengan teman, ketika bertemu dan hendak pamit pulang, kita selalu mendapat pesan untuk hati-hati. Kita sebagai orang tua, ketika anak-anak kita pergi ke luar rumah, meski hanya untuk bermain, juga tak luput dari pesan untuk hati-hati.
Memang hati-hati itu penting. Sepenting kata dasarnya, hati. Pesan kehati-hatian itu, bukan hanya sekedar basa-basi, tetapi pesan dari hati nurani, agar semua yang dipesani itu dalam keadaan baik-baik saja. Jadi sekali lagi, hati-hati itu penting. (*)

Komentar

Postingan Populer