Selamat Tahun Baru

Minggu, 1 Januari merupakan hari pertama di tahun 2012. Orang menyebutnya sebagai tahun baru. Memang, karena hari itu awal tahun yang baru. Selain sebagai awal pelaksanaan tahun, perjalanan menunju 1 Januari sepertinya tidak ada yang baru. Hanya perjalanan waktu biasa, yang selalu terulang setiap tahun. Yang benar-benar baru hanya tahunnya saja, dari tahun 2011 menjadi tahun 2012.
Sebagian besar masyarakat dunia sangat menantikan pergantian tahun tersebut. Sejumlah negara memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut pergantian tahun baru tersebut. Namun yang hampir pasti sama, biasanya adalah pesta kembang api, tepat pada pukul 24.00. Selain itu, juga acara tiup terompet bersama-sama sebagai tanda dimulainya hari pertama di tahun baru. Dan menuju tahun 2012 ini, dipastikan tidak beda jauh dengan tradisi-tradisi tersebut.
Sejumlah agenda hiburan telah dibuat dan direncanakan jauh hari sebelumnya malam tahun baru berlangsung. Pesta tahun baru itu dipastikan berlangsung hingga pukul 24.00 lebih, bahkan mungkin ada yang sampai pagi. Merayakan tahun baru, tanpa melewati pukul 24.00 sama juga bohong, karena tidak mengikuti detik-detik pergantian tahun tersebut. Menyaksikan pesta kembang api dan meniup terompet.
Setelah itu, apa yang terjadi berikutnya, tidaklah terlalu penting. Karena tanggal 1 Januari dengan tanggal-tanggal lainnya, tidak beda. Mereka yang yang bekerja, harus masuk kerja lagi pada 2 Januari. Mereka yang bersekolah, harus kembali belajar di kelas lagi pada 2 Januari. Mereka yang menjadi pengangguran, mungkin tetap saja menjadi pengangguran di keesokan harinya. Tidak ada yang berubah, hanya hari, bulan dan tahun saja yang terus berubah setiap saat.
Tradisi tahun baru, memang lebih cenderung pada pesta perayaan saja. Khususnya bagi mereka yang berjiwa muda, laki-laki perempuan. Pusat-pusat keramaian di sautu kota, pasti akan dipenuhi. Apalagi di pusat kota, yang memang secara khusus menggelar pesta tahun abru, khususnya pesta kembang api. Bahkan ada yang sengaja datang dari jauh, hanya ingin menyaksikan pesta kembang api itu dari dekat. Memang, tahun baru tidak berada jauh dari perayaan-perayaan itu. Sementara yang lain, mungkin ada yang hanya sekedar nongkrong dan ngobrol bersama teman, rekan dan lainnya.
Tahun baru, memang sesuatu yang dinanti bagian sebagian orang. Mereka yang tidak menantinya pun pasti akan melewati tahun baru. Dinanti atau tidak, tahun itu akan berubah. Terus berjalan seiring jalannya detak jantung manusia. Hanya ketika detak jantung itu berhenti, maka berhenti pula kehidupan manusia itu.
Di tahun baru juga, banyak pula harapan dan cita-cita yang digantungkan. Meski secara prinsip tidak ada yang berubah, namun dengan pergantian tahun itu dijadikan sebagai langkah awal untuk menuju kehidupan baru. Cita-cita dan semangat baru di tahun yang baru ini, harus disikapi secara positif, bukan hanya sekedar perayaan pergantian tahunnya saja. Namun justru yang terpenting adalam cita-cita dan semangat barunya tersebut.
Dengan cita-cita dan semangat baru itu, tentu ada upaya untuk berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Berubah yang dari kurang baik menjadi lebih baik, dari yang malas-malasan menjadi rajin, yang loyo menjadi lebih bersemangat. Jika dibuat grafik, maka grafiknya akan selalu menunjukkan angka yang selalu naik. Begitu pula dengan apa yang didapatkan, juga diharapkan bisa naik pula.
Tahun baru, bukan lantas semuanya jadi baru. Memang, ada yang berharap sepatu baru, baju baru, sampai ada yang ingin dapat pacar baru, malah ada yang ingin istri baru. Itu yang sering muncul dalam status di jejaring sosial, menyikapi datangnya tahun baru. Boleh saja berharap segala sesuatunya bisa baru. Namun alangkah baiknya, segala sesuatu yang baru itu dalam makna yang positif. Positif bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain.
Terlepas dari semua itu, mari kita songsong tahun baru, dengan semangat baru dan jiwa yang baru. Selamat tahun baru... (*)

Komentar

Postingan Populer