Lawan Koruptor
Tak
bosan-bosannya untuk terus meneriakkan lawan koruptor, ganyang koruptor. Meski
tidak tahu siapa saja itu yang disebut koruptor. Karena hingga saat ini, tidak
ada satu pun pelaku korupsi, yang mau mengaku sebagai koruptor. Meski dia sudah
divonis bersalah oleh pengadilan, tetap saja tak mau disebut koruptor. Malah
ada yang mengaku bangga sebagai koruptor, tidak merasa bersalah. Dia hanya apes
saja ketahuan KPK, kejaksaan maupun kepolisian.
Beragam
cara dilakukan untuk mencegah terjadinya korupsi. Mulai dari pembentukan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), pembentukan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) hingga sosialisasi sejak dini di sekolah-sekolah. Bahwa korupsi itu
merugikan negara, perbuatan dosa, dan dapat dihukum dengan berat. Tapi tetap saja
pelaku korupsi semakin banyak saja, bahkan banyak yang semakin nekat. Caranya
pun canggih dan bermacam-macam, mulai dari meninggalkan koper yang berisi uang,
hingga ketemu langsung.
Hari ini,
9 Desember adalah hari Anti Korupsi se-Dunia. Namun bukan berarti pada tanggal
9 Desember ini kita tidak korupsi, tapi di luar itu bebas untuk korupsi. Bukan
begitu. Peringatan Hari Anti Korupsi pada 9 Desember, adalah wujud perlawanan
terhadap perilaku korupsi. Karena betapa korupsi, telah merusak sendi-sendi kehidupan
masyarakat.
Uang
rakyat yang disetorkan dalam bentuk pajak ke negara, mestinya digunakan untuk
kepentingan rakyat itu sendiri. Namun oleh oknum-oknum yang tak punya akhlak
itu, justru dikorupsi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Dengan dalih sukses
fee atau pun sejenisnya, ada yang terang-terangan mengambil dana dari suatu
proyek pembangunan. Bahkan ada pula yang membuat proyek fiktif, dan uangnya
masuk kantong sendiri. Sungguh tak bermoral perilaku tersebut.
Secara
kasat mata, korupsi berbeda dengan mencuri atau merampok. Karena korupsi tidak
ada orang secara pribadi yang dirugikan, dan caranya pun secara manual dengan
mengambil barang milik orang lain. kalau ketahuan, bisa langsung dihakimi
massa, meski itu dilarang secara hukum. Namun mereka yang melakukan korupsi,
tidak seperti itu. Mereka mengambil uang negara. Sehingga yang dirugikan adalah
negara dan negara mendapat uang dari rakyat.
Sepertinya
mereka, para pelaku korupsi, tidak melihat itu semua. bahwa uang yang mereka
ambil itu bukan milik siapa-siapa. Uang yang tak bertuan, sehingga bisa diambil
kapans aja, berapa pun jumlahnya. Toh tidak mengambil semua, hanya sebagian
saja. Tentu saja, pemikiran para koruptor ini sangat pendek dan picik. Betapa
uang negara itu berasal dari rakyat. Namun mereka rampok sedemikian besar,
tanpa merasa bersalah. Harta benda yang mereka rampok, justru lebih besar dari
pada merampok atau pun mencuri. Sementara hukuman yang mereka terima, kadang
lebih rendah, ini yang membuat sebagian orang merasa jengkel dengan sistem
hukum di Indonesia.
Makanya
gerakan anti korupsi ini, tak henti-hentinya untuk disuarakan. Meski banyak
mendapat perlawanan dari para pelaku korupsi, namun gerakan ini tidak loyo.
Bagi yang memiliki keimanan yang tinggi, gerakan melawan korupsi bisa dikatkan
sebagai jihad. Karena perjuangan melawan koruptor ini rintangan dan tantangan
yang dihadapi sangat sangat berat. Bahkan nyawa bisa menjadi taruhannya. Sudah
banyak aktivis anti korupsi yang menjadi korban dari perlawanan terhadap para
koruptor ini. Namun itu tidak menyurutkan niat para aktivis korupsi untuk
melawan koruptor.
Justru,
dengan momen Hari Anti Korupsi se Dunia ini, menjadi tambahan spirit dalam
bergerak melawan perilaku korup tersebut. Tidak ada kata mundur untuk melawan
koruptor. Tidak ada kapok, meski ancaman terus mendera. Siapa pun itu, yang
menjadi pelaku korupsi, harus dilawan tanpa pandang bulu. Tentunya, pembuktian
untuk menjerat koruptor ini tidak gampang. Karena mereka begitu lihay dalam
melakukan korupsi. Sehingga ketika hukum menjeratnya, mereka dengan mudah
mengelaknya. meski bagi KPK, mereka yang terindikasi kuat melakukan korupsi,
dengan bukti-bukti yang kuat, pasti akan dimasukkan ke penjara. Jadi, tidak ada
kata berhenti melawan koruptor. Lawan dan ganyang koruptor! (*)
Komentar
Posting Komentar