Menuju 2012
Usia tahun 2011 tinggal sehari lagi, dan tahun 2012 pun segera disongsong. Banyak agenda yang disusun untuk menyambut pergantian tahun tersebut. Mulai dari pesta kembang api, hingga ritual tertentu yang dilakukan sejumlah warga dan masyarakat. Ada pula yang membuat renungan atas apa yang telah dijalani selama setahun ini, serta menerawang apa saja yang akan terjadi pada tahun 2012 nanti.
Siapa pun berhak melakukan apa saja dalam menyambut pergantian tahun tersebut. Semuanya itu, karena didasari fakta bahwa tahun 2011 akan segera berakhir dan menuju tahun 2012. Mau tak mau harus ada pergantian tahun. Karena tanggal di bulan Desember hanya sampai tanggal 31 saja, tidak mungkin ditambah barang setengah hari saja. Kalender tahun 2012 pun sudah siap dipasang, bahkan sebagian sudah dilingkari dengan sejumlah agenda kegiatan selama awal tahun 2012 nanti.
Bagi sebagian orang, mungkin pergantian tahun ini tak ada artinya sama sekali. Tidak ada perubahan bagi kehidupannya, kecuali hanya perubahan atas kalender itu sendiri. bagi rakyat miskin, mungkin kemiskinan itu tidak akan hilang seiring bergantinya tahun tersebut. Yang miskin dan tetap miskin, dan yang kaya justru malah tambah kaya. Mungkin ada yang beranggapan seperti itu, namun juga ada yang berangan-angan sebaliknya. Bahwa di tahun baru nanti, kehidupan harus berubah. Dari miskin menjadi lebih kaya.
Bagi sebagian yang lain, tahun baru justru menjadi semangat baru untuk memulai kehidupan yang baru. Kegagalan yang terjadi selama tahun 2011 harus menjadi cambuk bagi keberhasilan di tahun 2012 nanti. Tahun 2012 harus bisa berubah, berubah menjadi lebih baik. segala sesuatu yang sebelumnya belum bisa dilaksanakan, harus bisa dilaksanakan pada tahun yang segera datang tersebut. Di sini, pergantian tahun ini disikapi sebagai titik akhir dan titik awal dalam kehidupan yang dijalaninya.
Pergantian tahun ini, selain diperingati secara individu maupun berkelompok di tengah masyarakat, juga dilakukan lembaga pemerintah. Awal tahun sebagai awal penganggaran belanja dan pendapatan negara atau daerah. Awal tahun juga menjadi ajang evaluasi atas kinerja pemerintahan satu tahun yang telah lewat. Program-program apa saja yang telah berhasil dijalankan, dan apa saja yang belum berhasil. Semuanya dicatat dan menjadi bahan pertimbangan untuk arah kebijakan tahun-tahun yang akan datang.
Tidak mudah memang melakukan evaluasi atas apa yang telah dilakukan selama tahun berjalan. Begitu pula dengan rencana resolusi di tahun yang akan datang, apakah bisa dijamin bisa berjalan seperti tahun sebelumnya. Bahkan kalau perlu bisa lebih baik di banding tahun sebelumnya. Memang sulit untuk bisa mewujudkan seperti itu. Apalagi jika yang dihadapi pada tahun yang akan datang itu, akan banyak halangan dan rintangan. Baik yang sudah diprediksi maupun rintangan yang datangnya tiba-tiba dan tak diduga.
Bagi umat muslim, ada sebuah hadits yang selalu dijadikan penyemangat dalam menyambut hari esok, termasuk pergantian tahun ini. Di mana hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya, dan esok harus lebih baik dari hari ini. Dan jika hari ini lebih buruk dari hari sebelumnya, maka itu adalah suatu kerugian. Hadits ini merupakan satu penyemangat bagi umat muslim, agar tetap optimis dalam menjalankan roda kehidupan.
Optimis bahwa hari esok yang akan datang, bisa dikejar dengan melakukan suatu kebaikan, yang sebelumnya belum bisa dilakukan. Optimis bisa menghilangkan perilaku, sikap dan tindakan yang tidak baik, kemudian merubahnya menjadi perbuatan yang baik dan terpuji. Optimis bisa melakukan perbuatan baik kepada orang lain, juga kepada diri sendiri.
Optimisme itu memang penting, agar dalam menjalani kehidupan yang akan datang itu bisa tetap eksis. Seperti pada pergantian tahun yang segera datang ini, harus disikapi dengan optimis, keyakinan atas apa yang dicita-citakan, selama itu dalam perubahan untuk kebaikan. Jangan dengan kecemasan dan kepanikan, apakah tahun 2012 ini bisa sesuai dengan cita-cita atau tidak. Optimis menuju 2012. Harus!! (*)
Siapa pun berhak melakukan apa saja dalam menyambut pergantian tahun tersebut. Semuanya itu, karena didasari fakta bahwa tahun 2011 akan segera berakhir dan menuju tahun 2012. Mau tak mau harus ada pergantian tahun. Karena tanggal di bulan Desember hanya sampai tanggal 31 saja, tidak mungkin ditambah barang setengah hari saja. Kalender tahun 2012 pun sudah siap dipasang, bahkan sebagian sudah dilingkari dengan sejumlah agenda kegiatan selama awal tahun 2012 nanti.
Bagi sebagian orang, mungkin pergantian tahun ini tak ada artinya sama sekali. Tidak ada perubahan bagi kehidupannya, kecuali hanya perubahan atas kalender itu sendiri. bagi rakyat miskin, mungkin kemiskinan itu tidak akan hilang seiring bergantinya tahun tersebut. Yang miskin dan tetap miskin, dan yang kaya justru malah tambah kaya. Mungkin ada yang beranggapan seperti itu, namun juga ada yang berangan-angan sebaliknya. Bahwa di tahun baru nanti, kehidupan harus berubah. Dari miskin menjadi lebih kaya.
Bagi sebagian yang lain, tahun baru justru menjadi semangat baru untuk memulai kehidupan yang baru. Kegagalan yang terjadi selama tahun 2011 harus menjadi cambuk bagi keberhasilan di tahun 2012 nanti. Tahun 2012 harus bisa berubah, berubah menjadi lebih baik. segala sesuatu yang sebelumnya belum bisa dilaksanakan, harus bisa dilaksanakan pada tahun yang segera datang tersebut. Di sini, pergantian tahun ini disikapi sebagai titik akhir dan titik awal dalam kehidupan yang dijalaninya.
Pergantian tahun ini, selain diperingati secara individu maupun berkelompok di tengah masyarakat, juga dilakukan lembaga pemerintah. Awal tahun sebagai awal penganggaran belanja dan pendapatan negara atau daerah. Awal tahun juga menjadi ajang evaluasi atas kinerja pemerintahan satu tahun yang telah lewat. Program-program apa saja yang telah berhasil dijalankan, dan apa saja yang belum berhasil. Semuanya dicatat dan menjadi bahan pertimbangan untuk arah kebijakan tahun-tahun yang akan datang.
Tidak mudah memang melakukan evaluasi atas apa yang telah dilakukan selama tahun berjalan. Begitu pula dengan rencana resolusi di tahun yang akan datang, apakah bisa dijamin bisa berjalan seperti tahun sebelumnya. Bahkan kalau perlu bisa lebih baik di banding tahun sebelumnya. Memang sulit untuk bisa mewujudkan seperti itu. Apalagi jika yang dihadapi pada tahun yang akan datang itu, akan banyak halangan dan rintangan. Baik yang sudah diprediksi maupun rintangan yang datangnya tiba-tiba dan tak diduga.
Bagi umat muslim, ada sebuah hadits yang selalu dijadikan penyemangat dalam menyambut hari esok, termasuk pergantian tahun ini. Di mana hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya, dan esok harus lebih baik dari hari ini. Dan jika hari ini lebih buruk dari hari sebelumnya, maka itu adalah suatu kerugian. Hadits ini merupakan satu penyemangat bagi umat muslim, agar tetap optimis dalam menjalankan roda kehidupan.
Optimis bahwa hari esok yang akan datang, bisa dikejar dengan melakukan suatu kebaikan, yang sebelumnya belum bisa dilakukan. Optimis bisa menghilangkan perilaku, sikap dan tindakan yang tidak baik, kemudian merubahnya menjadi perbuatan yang baik dan terpuji. Optimis bisa melakukan perbuatan baik kepada orang lain, juga kepada diri sendiri.
Optimisme itu memang penting, agar dalam menjalani kehidupan yang akan datang itu bisa tetap eksis. Seperti pada pergantian tahun yang segera datang ini, harus disikapi dengan optimis, keyakinan atas apa yang dicita-citakan, selama itu dalam perubahan untuk kebaikan. Jangan dengan kecemasan dan kepanikan, apakah tahun 2012 ini bisa sesuai dengan cita-cita atau tidak. Optimis menuju 2012. Harus!! (*)
Komentar
Posting Komentar