Sukses Pilkada
Dalam beberapa bulan ke depan, Kabupaten Brebes akan diramaikan dengan ajang pesta demokrasi lima tahunan, yakni pemilihan bupati dan wakil bupati. Menurut rencana, pemilihan itu akan digelar pada Oktober mendatang. Namun untuk persiapan Pilkada, bulan januari hingga Maret mendatang, partai-partai politik sudah mulai mempersiapkan calonnya.
Dari 10 partai politik di Kabupaten Brebes yang memiliki kursi di DPRD, hanya PDIP yang berhak mencalonkan pasangan calon bupati dan wakil bupati tanpa ahrus melakukan koalisi. Sementara partai-partai lainnya harus berkoalisi terlebih dahulu untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati periode 2012-2017. PDIP sendiri dikabarkan akans egera membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati mulai 16 Januari mendatang.
Sementara partai-partai lain belum ada kabarnya, meksi sebelumnya PPP telah membuka pendaftaran. Namun secara aturan belum memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri, karena PPP belum memenuhi syarat minimal 15 persen kursi di DPRD. Kemungkinan partai-pratai politik itu masih melakukan pembicaraan internal maupun rencana strategis untuk berkoalisi antar partai.
Sementara sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati, hingga saat ini masih belum begitu jelas. Siapa saja yang akan maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati. Hingga kini, baru beberapa nama yang dikabarkan bakal maju sebagai calon bupati, di antaranya Bupati Icumben Agung Widyantoro SH MSi serta Wakil Bupati Incumben Idza Priyanti. Begitu pula dengan Ketua DPC Partai Demokrat Dedy Yon Supriyono maupun mantan Ketua TP PKK Ny Maryatun Indra Kusuma, serta sejumlah ketua partai, seperti Asmawi Isa, Imam Maturidi, dan lainnya.
Siapa saja yang bakal maju dan berpasangan dengan siapa, semunya masih belum jelas. Masyarakat masih bertanya-tanya, siapa saja yang bakal bersaing memperebutkan kursi G1 dan G2 tersebut. Kabupaten Brebes sendiri merupakan daerah dengan jumlah penduduk tertinggi di Jawa Tengah, dengan angka kemsikinan yang juga tinggi. Tentunya hal inilah yang akan menjadi tantangan bagi siapa pun bakal calon yang akan maju menuju kursi G1 dan G2.
Suhu politik menjelang Pilkada, biasanya mengalami peningkatan. Mulai dari strategi politik maupun isu-isu yang berhembus di kalangan elit politik. Seperti masalah dugaan ijazah palsu, dana aspirasi, hingga dana sosial yang dianggap untuk kepentingan politik. Belum lagi siapa mendukung siapa, tentunya akan menambah hangat suhu politik tersebut.
Sementara KPU sebagai penyelenggara, hingga kini masih menunggu anggaran, yang baru saja digedog. Ssejumlah agenda untuk persiapan Pilkada hingga kini masih dirancang, namun belum disosialisasikan secara langsung. Tentunya, sebagai penyelanggara Pilkada, tugas dan peran KPU sangat berat. Mulai dari persiapan teknis hingga non-teknis. Sementara Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang sudah dipilih, entah kapan akan segera mulai bertugas.
Yang jelas, semuanya ingin agar ajang demokrasi ini nantinya menjadi langkah awal bagi Kabupaten Brebes untuk lebih baik. Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih, siapa yang dianggap layak untuk memimpin Kabupaten Brebes lima tahun ke depan. Makanya, banyak harapan dari sejumlah tokoh masyarakat maupun sesepuh, agar masyarakat memilih calon pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya, mampu mengemban amanah. Jangan hanya karena waktu lima menit di bilik suara, akibatnya yang dirasakan bisa sampai lima tahun. Sehingga diharapkan jangan sampai salah di wkatu yang sangat singkat tersebut.
Semuanya berharap, agar ajang Pilkada nanti bisa berjalan sukses, tanpa ada kekisruhan dan keributan. Yang jsutru ujung-ujungnya rakyat sendiri yang dirugikan. Semuanya berharap, Pilkada nanti juga menjadi awal untuk Kabupaten Brebes bisa bangkit dari keterpurukan. (*)
Dari 10 partai politik di Kabupaten Brebes yang memiliki kursi di DPRD, hanya PDIP yang berhak mencalonkan pasangan calon bupati dan wakil bupati tanpa ahrus melakukan koalisi. Sementara partai-partai lainnya harus berkoalisi terlebih dahulu untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati periode 2012-2017. PDIP sendiri dikabarkan akans egera membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati mulai 16 Januari mendatang.
Sementara partai-partai lain belum ada kabarnya, meksi sebelumnya PPP telah membuka pendaftaran. Namun secara aturan belum memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri, karena PPP belum memenuhi syarat minimal 15 persen kursi di DPRD. Kemungkinan partai-pratai politik itu masih melakukan pembicaraan internal maupun rencana strategis untuk berkoalisi antar partai.
Sementara sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati, hingga saat ini masih belum begitu jelas. Siapa saja yang akan maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati. Hingga kini, baru beberapa nama yang dikabarkan bakal maju sebagai calon bupati, di antaranya Bupati Icumben Agung Widyantoro SH MSi serta Wakil Bupati Incumben Idza Priyanti. Begitu pula dengan Ketua DPC Partai Demokrat Dedy Yon Supriyono maupun mantan Ketua TP PKK Ny Maryatun Indra Kusuma, serta sejumlah ketua partai, seperti Asmawi Isa, Imam Maturidi, dan lainnya.
Siapa saja yang bakal maju dan berpasangan dengan siapa, semunya masih belum jelas. Masyarakat masih bertanya-tanya, siapa saja yang bakal bersaing memperebutkan kursi G1 dan G2 tersebut. Kabupaten Brebes sendiri merupakan daerah dengan jumlah penduduk tertinggi di Jawa Tengah, dengan angka kemsikinan yang juga tinggi. Tentunya hal inilah yang akan menjadi tantangan bagi siapa pun bakal calon yang akan maju menuju kursi G1 dan G2.
Suhu politik menjelang Pilkada, biasanya mengalami peningkatan. Mulai dari strategi politik maupun isu-isu yang berhembus di kalangan elit politik. Seperti masalah dugaan ijazah palsu, dana aspirasi, hingga dana sosial yang dianggap untuk kepentingan politik. Belum lagi siapa mendukung siapa, tentunya akan menambah hangat suhu politik tersebut.
Sementara KPU sebagai penyelenggara, hingga kini masih menunggu anggaran, yang baru saja digedog. Ssejumlah agenda untuk persiapan Pilkada hingga kini masih dirancang, namun belum disosialisasikan secara langsung. Tentunya, sebagai penyelanggara Pilkada, tugas dan peran KPU sangat berat. Mulai dari persiapan teknis hingga non-teknis. Sementara Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang sudah dipilih, entah kapan akan segera mulai bertugas.
Yang jelas, semuanya ingin agar ajang demokrasi ini nantinya menjadi langkah awal bagi Kabupaten Brebes untuk lebih baik. Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih, siapa yang dianggap layak untuk memimpin Kabupaten Brebes lima tahun ke depan. Makanya, banyak harapan dari sejumlah tokoh masyarakat maupun sesepuh, agar masyarakat memilih calon pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya, mampu mengemban amanah. Jangan hanya karena waktu lima menit di bilik suara, akibatnya yang dirasakan bisa sampai lima tahun. Sehingga diharapkan jangan sampai salah di wkatu yang sangat singkat tersebut.
Semuanya berharap, agar ajang Pilkada nanti bisa berjalan sukses, tanpa ada kekisruhan dan keributan. Yang jsutru ujung-ujungnya rakyat sendiri yang dirugikan. Semuanya berharap, Pilkada nanti juga menjadi awal untuk Kabupaten Brebes bisa bangkit dari keterpurukan. (*)
Komentar
Posting Komentar