Heboh Tank Leopard

Pemerintah Indonesia bakal menambah armada tempurnya dengan membeli 100 buah tank bekas dari Belanda. Tank buatan Jerman itu, kini tengah diperdebatkan di DPR, yang nada-nadanya menolak rencana tersebut. Selain harganya yang cukup mahal, antara Rp 8-9 miliar, juga dianggap tidak cocok untuk kondisi alam Indonesia. Tank itu berbobot mati hingga 60 ton, yang masuk dalam kategori tank berat.
Sejumlah anggota DPR menolak rencana tersebut, dan justru meminta TNI untuk membeli produk dalam negeri saja. Namun TNI tetap ngotot membeli tank-tank tersebut untuk memperkuat pertahanan negara dari serangan musuh. TNI sendiri mengaku sudah melakukan penelitian terhadap kehandalan tank Leopard tersebut. Selain cocok untuk wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan, tank tersebut termasuk tank yang tercanggih di dunia. Sehingga TNI sebagai alat pertahanan negara membutuhkannya untuk semakin memperkuat.
Indonesia sendiri, sebenarnya mampu membuat tank sendiri, seperti yang diproduksi PT Pindad. Tank buatan dalam negeri itu memiliki bobot 23 ton, yang dianggap cocok untuk wilayah Indonesia. DPR pun mendukung agar TNI membeli alutsista yang sesuai kondisi dan tepat digunakan. Selain mendukung produksi dalam negeri, juga menghargai karya anak bangsa. Di mana hasil karya anak bangsa ini, selain sudah teruji kemampuan dan kualitasnya, juga menjadi kebanggaan tersendiri ketika dipakai.
Beberapa waktu lalu, kita dihebohkan dengan karya anak bangsa, yakni pembuatan mobil oleh anak-anak SMK. Mereka dengan kemampuannya, mampu membuat mobil dengan komponen yang sebagian besar adalah komponen lokal. Tentu saja, keberhasilan itu membuat sejumlah pejabat tertarik untuk memakai. Bahkan dijadikan kendaraan dinas, namun masih harus diuji terlebih dahulu untuk mendapatkan ujia kelayakan jalan.
Terkait dengan pembuatan tank, PT Pindad juga sebelumnya telah berhasil membuat tank yang kemampuan dan kualitasnya tidak kalah dengan tank-tank buatan luar negeri. Bahkan tank buatan Pindad ini sempat dioperasikan dalam pasukan perdamaian di Lebanon. Bahkan dari prestasinya tersebut, Malaysia justru telah memesannya terlebih dahulu.
Selain tank, Indonesia juga bisa membuat sejumlah peralatan perang canggih lainnya, seperti kapal perang. Seperti yang dilakukan PT PAL, yang juga sudah bisa membuat kapal perang. Sejumlah negara lain juga sudah memesan kapal perang dari PT PAL. Tentunya keberhasilan ini merupakan kebanggan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Sebagai produk bangsa sendiri, tentunya kemampuan dan kualitasnya tak perlu diragukan.
Bagi sebagian orang, rasa nasionalisme itu cukup penting. Salah satunya adalah dengan membeli dan memakai produk sendiri. Termasuk juga dalam penggunaan alat utama sistem persenjataan Indonesia, bisa menggunakan produk Indonesia. Mungkin alasan kecanggihan dan kehebatan dalam menghadapi medan perang, mungkin akan menjadi faktor penentu, apakah TNI akan memilih produksi sendiri atau produk luar. Semuanya tergantung dari para petinggi di jajaran TNI, yang tahu persis kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Tentu saja, TNI sudah memiliki alutsista buatan dalam negeri. Jumlahnya mungkin cukup banyak. Namun demi menambahk kekuatan militernya, mungkin saja diperlukan peralatan yang lebih canggih dan mahal. Dari mana alat pertahanan itu berasal, yang utama mungkin adalah bagaimana Indoensia bisa aman dari ancaman musuh-musuh luar negeri. Dan yang lebih utama lagi, bahwa alat-alat persenjataan tersebut adalah untuk melawan mush, bukan untuk melawan rakyatnya sendiri. (*)

Komentar

Postingan Populer