Menuju G1

Dua pasangan calon sudah resmi mendaftar ke KPU Kabupaten Brebes, yakni pasangan calon H Agung Widyantoro SH MSi-H Athoillah SE MSi dan pasangan calon Hj Idza Priyanti AMd-Narjo. Kedua pasangan calon itu diusung oleh koalisi partai yang ada di DPRD. Masing-masing pasangan calon mendapat dukungan kursi yang cukup berimbang.
Meskipun masih harus mengikuti beberapa tahapan, mulai dari tahapan verifikasi berkas pendaftaran, pengecekan kesehatan dan juga pengundian nomor urut pasangan. Semuanya dilakukan oleh KPU Kabupaten Brebes. Kedua pasangan calon itu dipastikan bakal mulus menjalani tahapan-tahapan itu. Sehingga KPU tidak dipusingkan dengan kemungkinan kendala yang setiap saat bisa saja terjadi. Seperti gugatan atau pun somasi dari pihak-pihak tertentu.
Kalau melihat dukungan partai politik, pasangan Agung-Atho mendapat dukungan 24 kursi di DPRD. 24 kursi itu berasal dari Partai Golkar 7 kursi, PKB 7 kursi, PPP 5 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 1 kursi. Sedangkan pasangan Idza-Narjo mendapat dukungan 25 kursi, yang berasal dari PDIP 11 kursi, Demokrat 6 kursi, PKS 5 kursi, dan Gerindra 2 kursi. Satu kursi lagi, yakni kursi PDK belum menentukan sikap mendukung pasangan mana.
Melihat dukungan kursi di DPRD Kabupaten Brebes itu, kedua pasangan calon itu cukup berimbang. Namun semunya kembali pada hasil Pilkada langsung yang akan digelar pada 7 Oktober mendatang. Dengan hanya dua pasangan calon, maka masing-masing pasangan calon itu harus berjuang mendapatkan suara hingga 50 persen lebih. Kunci kemenangan dua pasangan calon itu adalah 50 + 1. Terpaut satu suara saja, maka salah satu pasangan calon itu yang akan memenangkan Pilkada.
Dengan peta dukungan politik yang berimbang, jalan menuju ke G1 di Kabupaten Brebes bakal seru. Selain keduanya juga merupakan incumbent, yang satu masih menjabat bupati, dan yang satunya lagi masih menjabat wakil bupati. Lebih seru lagi, ajang Pilkada tahun 2012 ini adalah ajang pertaruhan bagi kedua calon tersebut. Pertaruhan bagi incumbent untuk kembali menduduki G1 dan juga pertaruhan bagi keluarga besar yang memiliki ambisi mengusai beberapa wilayah kabupaten di Pantura.
Masing-masing pasangan calon itu, memiliki kelebihan dan kelemahan. Dengan kelebihan dan kelemahannya itu, keduanya berusaha untuk meraih simpati seluruh rakyat Kabupaten Brebes. Dari simpati, selanjutnya memilih mana yang terbaik untuk lima tahun mendatang. Siapa yang paling banyak mendapat simpati dan dipilih dalam Pilkada 7 Oktober mendatang, itulah yang akan dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Brebes periode 2012-2017.
Namun untuk menuju G1, tidaklah semudah yang dibayangka..0e{kk0dukungan politik berlimpah, belum tentu meraih kemenangan. Semuanya tergantung pada masa kampanye mendatang, beradu visi dan misi, beradu strategi, bermain isu dan tak ketinggalan, kemungkinan bermain uang dalam Pilkada tersebut. Politik uang, saat ini masih menjadi isu utama dalam setiap ajang Pilkada.
Menjadi kepala daerah, sebenarnya bukan hanya gengsi, bukan pula pamer kekuasaan. Tetapi merupakan tanggung jawab yang besar, untuk memimpin daerah dengan jutaan rakyatnya. Tidak cukup dengan uang semata, tidak cukup pula dengan modal kekayaan atau pun hanya pamor saja. Tetapi membutuhkan kematangan visi, kemampuan manajerial. Bukan untuk kepentingan kelompok tertentu saja, tetapi untuk seluruh rakyat.
Sampai sejauh mana kualitas dan kredibilitas para calon tersebut, rakyat harus pintar memilah dan kemudian memilih. Bukan hanya sekedar karena dapat amplop, atau juga karena iming-iming. Pilih dan lakukan yang terbaik untuk Kabupaten Brebes. (*)

Komentar

Postingan Populer