Akhir Nazarudin

Oleh: M Riza Pahlevi

M Nazarudin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat akhirnya berhasil ditangkap di Kolombia. Dia kabur setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap Wisma Atlet di Sumatera Selatan. Politisi muda ini berhasil kabur dengan pelariannya ke sejumlah negara. Bahkan selama pelariannya tersebut, dia sempat melakukan wawancara langsung dengan stasiun televisi. Tidak hanya itu saja, Nazarudin juga muncul secara live dan melakukan BBM dengan sejumlah media massa.
Bagi sebagian orang, tertangkapnya Nazarudin ini adalah prestasi pemerintah Indonesia dalam hal mengungkap kasus dugaan korupsi. Khususnya KPK, kepolisian dan interpol serta lembaga terkait yang ditugaskan menangkap Nazarudin. Bagi sebagian yang lain justru beranggapan, bahwa Nazarudin mungkin lagi terkena apes. Apes, kok bisa tertangkap. Kurang lihai, atau mungkin menganggap remeh tim pemburu dirinya tersebut. Atau mungkin juga lupa untuk operasi wajah dan berganti identitas. Meskipun saat tertangkap dia sudah mengganti identitasnya menajdi M Syahruddin.
Yang jelas, Nazarudin ini ditunggu di Indonesia. Jika dia benar-benar berhasil ditangkap, maka berita tersebut akan menghiasi seluruh media, baik media cetak maupun elektronik. Kedatangannya dari Kolombia, pasti bakal ditunggu ratusan wartawan. Mereka akan memburunya di bandara, di mana dia akan mendarat bersama rombongan tim penjemput dari KPK dan kepolisian.
Sejumlah pihak berharap dengan tertangkapnya Nazarudin akan membongkar semua skandal yang melibatkan dirinya. Siapa saja yang terlibat, mungkin akan dibuka semua oleh nazarudin begitu sampai di Indonesia. Namun tentunya, semua tuduhan yang dilakukan Nazarudin, seperti yang disampaikan selama pelarian, harus dibuktikan dulu. Ataukah ada skenario lain, terkait dengan tertangkapnya Nazarudin ini.
Sebagian pihak juga cemas terkait dengan keselamatan Nazarudin. Betapa tidak, mungkin ada beberapa orang yang takut dosanya terbongkar dengan tertangkapnya Nazarudin. Sehingga berupaya untuk menghabisinya, agar jangan sampai Nazarudin buka suara. Mereka mungkin khawatir, pengakuan Nazarudin ini akan merusak semua skenario yang telah dibuat. Bahkan KPK yang terus memburu keberadaan Nazarudin ini pun sempat diusulkan dibubarkan oleh Ketua DPR Marzuki Alie.
Akibat kasus Nazarudin ini, pamor KPK oleh LSI dikatakan turun berdasarkan hasil survei. Kepercayaan terhadap KPK, yang dianggap lembaga super bodi ini mulai melemah. Karena ternyata masih melakukan tebang pilih dalam mengungkap semua kasus dugaan korupsi yang dilaporkan ke lembaga tersebut. Namun apakah dengan tertangkapnya Nazarudin ini, pamor KPK akan kembali naik atau tidak, itu urusan LSI untuk melakukan survei lagi. Atau mungkin justru kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survei itu sendiri yang bakal turun. Tak tahulah. Namun yang jelas, KPK saat ini masih menjadi satu-satunya lembaga pemberantas korupsi yang paling diharapkan oleh masyarakat dibanding aparat penegak hukum lainnya.
Yang pasti, dengan tertangkapnya Nazarudin, upaya untuk membongkar praktek-praktek korupsi di negeri ini akan semakin kuat. Meski sejumlah isu dan tekanan kerap menghantui. Apalagi saat ini sedang dipilih sejumlah calon komisione KPK, yang sudah terpilih 10 orang dan segera diajukan ke DPR. Mereka akan meneruskan jejak langkah pimpinan KPK sebelumnya, yang harus diakui masih banyak kekurangan. Namun bukan berarti dengan kekurangannya itu lantas lembaganya dibubarkan begitu saja.
Dari pelariannya Nazarudin ini, mudah-mudahan benar Nazarudin ini adalah Nazarudin yang sempat melanglang buana menghindari kejaran KPK ini, merupakan awal dari upaya untuk mengungkap semua kasus korupsi. Bukan karena Nazarudin itu kunci di partai yang berkuasa, sehingga mendapat pemberitaan yang sangat luar biasa. Tapi akhir dari pelarian Nazarudin adalah awal dari gerakan memberantas koruspi tanpa tebang pilih. Kini, setelah Nazarudin tertangkap, masih banyak PR-PR yang lain, yang dihadapi KPK dan aparat penegak hukum lainnya. Ada Nunun Nurbaeti, yang katanya sakit ingatan yang juga belum jelas di mana. Belum lagi koruptor-koruptor lainnya, yang masih berlindung di ketiak kekuasaan. Dan semoga saja, akhir dari pelarian Nazarudin ini bukan akhir dari pemberantasan korupsi, termasuk di daerah-daerah. (*)

Komentar

Postingan Populer