Menggerakkan Kaum Muda

Oleh: M Riza Pahlevi

Pemuda sebagai bagian dari generasi bangsa, sebenarnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi pemerintah. Namun kadang kala, peran tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Betapa tidak, kaum muda yang masih mempunyai ide-ide segar, kadang hanya dianggap angin lalu saja. Bahkan hanya dianggap sebagai biang kerok dalam pelaksanaan pembangunan yang dijalankan pemerintah.
Kaum muda, khususnya yang aktif dalam dunia gerakan dan aktivis, dipercaya masih memiliki idealisme yang tinggi. Idealisme untuk membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Peranan kaum muda ini tidak hanya pada lingkup nasional saja, tetapi di tingkat lokal juga sangat penting, bahkan bisa menjadi dasar dari gerakan kaum muda secara nasional.
Di daerah-daerah, yang hanya terlihat kecil di dalam peta ini bukan berarti tak ada gerakannya. Sejumlah elemen gerakan mahasiswa dan pelajar cukup berperan dalam pembangunan, meski masih terbayang-bayangi oleh kekuatan ‘tua’ yang masih mengakar. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi seornag pemuda, yang memiliki daya gerak yang cepat dalam menangkap situasi di lingkungannya.
Sebagai langkah untuk menjunjung dan mengangkat gerakan kaum muda dalam area yang lebih luas dan diakui, maka perlu dibuat sebuah wadah yang mampu menampung aspirasi dan sikap idealisme mereka. Wadah ini diharapkan mampu menunjukkan eksistensi dan idealisme kaum muda dalam pembangunan bangsa dan negara secara nyata.
Sehingga kaum muda yang aktif, tidak hanya sekedar bisa berdemontrasi saja untuk menentang kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat. Tetapi kaum muda juga bisa memberikan solusi nyata, dengan beragam karya, baik melalui sebuah tulisan maupun kegiatan serta program kerja yang bisa dipertanggungjawabkan.
Karenanya, kamu muda sudah selayaknya diberi wadah untuk berkreasi, wadah untuk bereksistensi dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Harus diakui, saat ini memang sudah banyak wadah pemuda, baik organisasi pemuda, organisasi mahasiswa, perkumpulan maupun forum. Namun keberadaan wadah-wadah pemuda itu belum maksimal, karena belum mampu menggerakan pemuda menjadi sosok yang hebat, trengginas dan tanggap atas segala sesuatu yang terjadi. Wadah-wadah itu masih hanya menjadi tempat berhimpun tau berkumpul, tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi rakyat, termasuk pemerintah.
Kini, sudah saatnya kamu muda digerakkan kembali untuk menjadi motor dalam setiap kesempatan. Pemuda atau kaum muda, harus menjadi lokomotif setiap gerakan yang ada di masyarakat, bukan hanya sekedar pengikut atau hanya bayang-bayang. Kaum muda yang memiliki visi yang lebih maju, sudah saatnya diberi kesempatan untuk tampil dan memimpin. Memimpin dari hal yang terkecil, hingga masalah yang besar, yang membutuhkan figur kepemimpinan yang kuat.
Sejarah hendaknya menjadi daya pengingat akan peran kaum muda. Di mana kaum muda lebih banyak berperan dan menjadi figur pemimpin yang diikuti rakyat. Ingat Sumpah Pemuda pada 1928, itu adalah awal dari gerakan kaum muda untuk menuju kemerdekaan. Begitu pula dengan sejumlah gerakan perlawanan terhadap penjajah, juga dimotori oleh kaum muda.
Namun harus tetap diingat juga, bahwa kaum muda harus menghormati yang tua, sebagai pembimbing dan pembina. Kaum muda menjadi seorang pemimpin, bukan berarti semuanya melebihi apa yang telah dimiliki kaum tua. Mereka telah lebih dulu lahir, tentunya lebih banyak pengalaman yang bisa ditimba dan diwarisi kepada kaum muda.
Itulah pemuda, yang mampu menjadi sebuah daya, sebuah gerakan untuk membangun masyarakat dari keterpurukan, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Kamu muda, menjadi sandaran hidup bagi kaum tua, yang harus menyerahkan “kekuasaannya” demi keberlangsungan kehidupan masyartakat. Yang tua, tak mungkin selamanya duduk dan berdiri memerintah. Fenomena ini, akan terus berputar, hingga suatu saat kaum muda yang telah menjadi tua, jangan berganggapan dirinya selalu muda. Namun beri kesempatan kepada yang lebih muda, untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya.
Regenerasi, adalah kata kunci dari gerakkan memberdayakan kaum muda. Tanpa regenerasi, wadah atau pun tempat yang menjadi berkumpulnya banyak individu, tidak akan berjalan dinamis. Itulah fungsinya dari regenrasi, agar kamu muda bisa terus bergerak. Karena kaum muda, selamanya akan tetap muda. Kaum muda tidak mengikuti usia sang pemuda yang semakin tua, tetapi kaum muda yang berasal dari regenerasi. (*)

Komentar

Postingan Populer