Mengenal Politik

Politik selama ini dianggap sebagai dunia yang kotor, kejam dan menghalakan segala macam cara. Padahal tidak sepenuhnya benar. Dalam politik, juga terdapat banyak hal yang positif dan menjadi keharusan dalam menjalan kehidupan di dunia ini. Karenanya, tak ada salahnya kita belajar dan mengenal politik dari segi ilmu, ilmu politik.
Manusia adalah zoon politicon, makhluk politik. Hal itu berdasarkan pada pola perilaku seorang manusia, yang memiliki naluri politik masing-masing. Di mana manusia sebagai individu memiliki kecenderungan untuk bersikap politik, melakukan langkah-langkah politik. Ini sesuai dengan kodrat manusia untuk mempertahankan diri dalam menjalani kehidupan, termasuk kehidupan politik.
Manusia sendiri bukan makhluk politik semata-mata, namun manusia sebagai makhluk politik itu hanya salah satu bagian dari hakekat manusia secara keseluruhan (Prof. Dr. J.M. Papasi, Ilmu Politik, Teori dan Praktik, 2010). Karenanya menurut Papasi, manusia yang memiliki sifat politik dapat dicari aliran perilaku politiknya atau behaviorist politiknya. Dalam hal ini, Papasi menyatakan bahwa perilaku politik itu dapat dilihat dari pengalaman hidupnya di bidang politik.
Namun sebelum menginjak itu semua, alangkah baiknya mengenal dulu apa itu yang disebut politik, apa saja yang dimaksud ilmu politik. Secara garis besar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu politik adalah ilmu pengetahuan mengenai pemerintahan atau ketatanegaraan.
Sementara menurut Ramlan Surbakti (Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik,1992), sedikitnya ada lima pengertian tentang politik. Yang pertama, politik adalah usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama. Kedua, politik adalah segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Ketiga, politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Keempat, politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Dan kelima, politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.
Miriam Budiardjo (Dasar-dasar Ilmu Politik, edisi revisi, 2008) menyebutkan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang lebih baik. Miriam Budiardjo mengatakan bahwa politik itu sangat penting. Karena dalam masyarakat diatur kehidupan kolektif, sementara sumber daya alamnya terbatas, sehingga perlu dicari cara distribusi sumber daya distribusi agar semua warga merasa bahagia dan puas. Ini adalah politik.
Mengutip Peter Merkl, politik dalam bentuk paling baik adalah usaha mencapai sesuatu tatanan sosial yang baik dan berkeadilan. Sementara dalam pengertian yang negatif, Pter Merkl mengatakan bahwa politik adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan untuk kepentingan diri sendiri.
Dengan mengacu pada istilah-istilah tersebut, Miriam Budiardjo mendefinisikan politik sebagai usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan yang harmonis. Meskipun dalam perjalanannya, sering dan selalu terjadi pertentangan antara satu dengan yang lainnya.
Ilmu politik sendiri berkembang menjadi ilmu tersendiri baru lahir pada abad 19. Di mana ilmu politik dianggap sebagai bagian dari ilmu-ilmu sosial. Pada tahap ini, ilmu politik terus berkembang sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sosilogi, antropologi, ekonomi dan psikologi. Namun menurut Prof Miriam Budiardjo (Dasar-dasar Ilmu Politik, edisi revisi, 2008), ilmu politik jika dilihat secara luas yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan lebih tua umurnya dibandingkan dengan ilmu yang lain. Bahkan ilmu politik sering disebut sebagai ilmu sosial tertua di dunia. Pada taraf perkembangan ini, ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
Sebagaimana dengan yang dimaksud Papasi dan Ramlan Surbakti serta Miriam Budiardjo tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap manusia memiliki perilaku politik, yang selanjutnya menjadi pemikiran politik setiap individu masing-masing. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia lagi, pemikiran berarti proses, cara, perbuatan memikir. Sehingga ketika digabungkan pengertian pemikiran politik dapat berarti proses pemikiran tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan dan negara, dengan maksud dan tujuan tertentu. Dan jika tetap mengacu pada pengertian politik yang pertama, maka tujuan dan maksud proses politik itu adalah demi kebaikan bersama. (*)

Komentar

Postingan Populer