Nonton Bola Lagi

Dalam beberapa pekan ke depan, dunia akan diramaikan dengan perhelatan Piala Eropa 2012, termasuk publik Indonesia. Pembukaan pertandingan yang dilangsungkan Jumat malam itu pun menyedot jutaan pemirsa dari seluruh dunia. Bahkan sebelum pertandingan dimulai, sejumlah prediksi dan dukung-mendukung calon pemenang pun sudah ramai. Betapa bahwa dunia sepak bola merupakan magnet bagi sebagian besar penduduk dunia untuk menyaksikannya secara langsung.
Bukan hanya pada Piala Eropa 2012 saja, tetapi juga pada perhelatan dunia lainnya, khususnya Piala Dunia, yang selalu menyedot perhatian para penggila bola. Pada Piala Dunia 2014 mendatang, Indonesia hanya akan menjadi penonton saja. Karena dalam babak kualifikasi tingkat Asia, Indonesia sudah kalah terlebih dahulu, hanya dengan menjadi juru kunci, tanpa memperoleh satu poin pun. Bahkan dalam pertandingan terakhir, Indonesia harus kalah dengan telak, 10-0.
Dalam perhelatan Piala Eropa ini, Indonesia tentu saja hanya bisa menonton, menikmati pertandingan sepakbola yang penuh dengan taktik dan strategi, dan tentu saja seninya bermain sepakbola. Bukan berita tawuran antar penoton, apalagi tawuran antar pemain atau pun berita seputar bagi-bagi skor pertandingan. Sekali lagi, publik Indonesia akan menjadi penonton dari permainan kelas dunia, yang kerap dibanggakan para pecinta sepakbola Indonesia.
Sebelumnya, beberapa klub Eropa telah bertandang ke Indonesia. Mereka telah menunjukkan kepada publik Indonesia, bagaimana bermain sepakbola yang baik dan benar. Mungkin begitu salah satu tujuan dari klub-klub Erpoa yang datang ke Indonesia tersebut. Tetapi paling tidak, lawatan klub-klub itu memberikan rasa puas bagi para penggemarnya di Indonesia. Itu terbukti, sebagian besar penonton yang langsung datang ke stadion, memakai kaos tim idolanya, dibandingkan harus memakai kaos timnas Indonesia.
Menjadi penonton, apalagi penonton sepakbola memang mengasyikkan. Bisa berteriak-teriak, berjingkrak-jingkrak, hingga meniup atau pun manbuh benda yang dibawanya. Memuji atau menyalahkan pemain yang berusaha memasukkan gol, adalah hal biasa saat nonoton sepakbola. Sering ada ungkapan, kalau penonton itu lebih pintar dari para pemain bola itu sendiri. Padahal kalau dipraktekkan, belum tentu mereka bisa melakukannya. Untuk menendang bola lurus saja, belum tentu bisa. Tapi kalau sudah berkomentar, komentator di televisi saja, lewat.
Beberapa waktu lalu, ketika Timnas Indonesia cukup berjawa dalam Piala AFC, dan munculnya banyak pemain naturalisasi, hampri sebagian ebsar penduduk Indonesia tergila-gila dengan sepakbola. Tidak hanya kaum laki-laki saja, kaum perempuan juga banyak yang keranjingan sepakbola. Yang tadinya tidak suka, jadi fanatik dan terus mengikuti perkembangan Timnas Indonesia. Meski akhirnya dalam pertandingan final, Indonesia kalah dari Malaysia.
Sepakbola, bagi yang hobi, pasti akan dikejar pertandingannya. Dini hari sekalipun, akan ditunggui, meski kadang nontonnya sambil tidur. Dan ketika bangun tidur kadang-kadang mencak-mencak, karena ketiduran, tidak nonton langsung. Padahal sudah ditunggu sejak sore hari. Namun bagi yang tidak hobi, atau kurang hobi, nonton sepakbola bukan hal yang penting. Ada yang hanya ingin tahu hasil akhirnya saja atau cukup melihat cuplikan gol-golnya saja.
Kini, Piala Eropa 2012 sudah mulai bergulir. Para pecinta bola pasti sudah menunggunya, ada yang asyik nonton di rumah bersama keluarga dan teman dekat, ada juga yang menggelar nonton bareng di sutua tempat atau lapangan. Semunya menunggu gol-gol cantik terlahir dalam setiap pertandingan. Bukan tawuran suporter atau pun perkelahian antar pemain. Bukan pula sosok wasit yang tidak adil. Menonton sepakbola, adalah menonton sesuatu yang menarik dibadingkan dengan bicara politik. Berita seputar kasus korupsi Hambalang, akan tenggelam dibalik hingar-bingar Piala Eropa 2012. Selamat menonton! (*)

Komentar

Postingan Populer