Pesawat Hilang

Musibah pesawat terbang yang jatuh kembali terjadi di Indonesia. Kali ini sebuah pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia dikabarkan hilang di sekitar Gunung Salak, Bogor. Pesawat ini diberitakan tengah promosi kepada sejumlah pihak di Indonesia yang akan membelinya. Penerbangan saat itu dalam rangka mencoba penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Pelabuhan Ratu.
Hingga tulisan ini diterbitkan, belum ada kabar lokasi pesawat tersebut ditemukan. Berdasarkan pemberitaan, ada sekitar 50 penumpang dan krunya yang ikut dalam penerbangan yang diawaki orang Rusia tersebut. Dikabarkan pula, beberapa jurnalis juga ikut dalam penerbangan tersebut. Hingga sekarang, nasib para penumpang pesawat tersebut belum diketahui. Begitu pula dengan penyebab hilangnya pesawat tersebut.
Sementara keluarga korban yang menumpang pesawat tersebut, mulai was-was dan terus mencari informasi seputar peristiswa tersebut. Apalagi sejumlah pebisnis yang diundang itu, merupakan calon pembeli pesawat Sukhoi Superjet tersebut. Bahkan mantan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa sempat akan ikut penerbangan itu, namun membatalkannya. Hingga dia pun selamat dan tidak menjadi korban peristiswa tersebut. Sementara rencana pembelian pesawat itu, dia masih mempertimbangkannya.
Kecelakaan pesawat terbang, bisa disebakan beberapa faktor. Mulai dari human error, pengaruh cuaca hingga masalah teknis. Sebagian besar peristiswa kecelakaan pesawat itu karena masalah teknis dan cuaca. Meski human error juga tidak menutup kemungkinan menjadi penyebab peristiwa tersebut. Dalam kasus ini, kita tidak bisa menyimpulkan penyebab hilangnya pesawat tersebut. Untuk mengetahui penyebabnya, memang dibutuhkan penyelidikan yang mendalam oleh lembaga yang berwenang, yakni KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi).
Lantas, apa di balik peristiwa tersebut? Banyak hal yang bisa dievaluasi dari peristiswa tersebut. Bahwa ketika bicara celaka, siapa pun bisa celaka. Secanggih apa pun perusahaan yang membuat pesawat terbang, pasti pernah mengalami kecelakaan. Bahkan saat uji coba sekali pun, ada saja kecelakaan yang terjadi. Namun ada juga pesawat yang usianya sudah tua, masih saja bisa selamat dalam setiap penerbangan.
Terlepas dari itu, bahwa sebagai manusia yang memiliki akal dan kemampuan yang lebih, harus tetap waspada dan hati-hati. Di mana setiap hal harus selalu diantisipasi atas kemungkinan terjadinya kecelakaan. Karena hampir setiap kecelakaan pesawat terbang terjadi, korban yang ditimbulkan cukup banyak. Apalagi jika pesawat itu jatuh menghunjam ke bumi, hampir semua penumpangnya tewas. Hanya keajaiban tertentu saja, yang mengakibatkan seseorang bisa selamat dari peristiswa tersebut.
Hal yang paling penting lagi, adalah bahwa kemajuan teknologi ini bukan jaminan keselamatan bisa 100 persen. Namun demikian, memang harus ada standar atau pun sertifikasi atas suatu hasil produk tertentu sebelum dijual kepada masyarakat umum. Seperti di Indonesia, semua produk dalam negeri harus menenuhi standar nasional Indonesia (NSI). Begitu pula dengan pesawat terbang, ada beberapa ujicoba dan tes yang harus dilakukan sebelum dijual kepada orang lain.
Berdasarkan berita yang ada, dikabarkan Sukhoi Superjet yang jatuh itu sudah dinyatakan lulus tes oleh badan penerbangan Rusia sendiri maupun dari Eropa. Sukhoi yang selama ini dikenal sebagai pesawat tempur buatan Rusia, saat ini memang sudah mulai memproduksi pesawat sipil. Dan inilah yang sedang dipromosikan pihak Sukhoi kepada sejumlah negara dan para pengusaha yang bergerak di bidang penerbangan.
Semoga saja, hilangnya pesawat itu cepat ditemukan dan para penumpangnya bisa diselamatkan. (*)

Komentar

Postingan Populer