Bola Terus Bergulir

Oleh: M Riza Pahlevi

Bola politik di Kabupaten Brebes terus bergulir. Satu bola yang sekarang sedang diperebutkan adalah jabatan wakil bupati, yang saat ini masih kosong. Saat ini bola sudah digulirkan kepada Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi oleh DPC PDIP. Sebelumnya, bola berada di tangan DPP PDIP. Namun akhir Mei lalu, rekomendasi dari DPP PDIP telah turun, dan dua nama yang direkomendasikan adalah Idza priyanti AMd dan Drs Agus Khairul Anwar MSi.
Apakah bola akan diover ke DPRD? Kita belum tahu, namun yang jelas saat ini bola masih dogjek oleh Bupati, apakah akan dilempar ke DPRD dan selanjutnya dijebolkan ke gawang atau tidak. Karena saat ini banyak pemain lawan yang berusaha merebut bola yang sudah diover ke Bupati. Bahkan sejumlah pemain ada yang melakukan tackling hingga diving, agar bola bisa direbut.
Namun nampaknya wasit belum melihat adanya pelanggaran atau memang pura-pura tidak melihatnya. Mungkin karena belum ada yang jatuh terluka akibat takling masing-masing pemain, atau memang belum terjadi pelanggaran sama sekali. Sehingga bola yang terus bergulir itu sampai sekarang belum mengarah ke gawang, masih berkutat di tengah lapangan.
Sejumlah penonton di luar lapangan pun turut berteriak, bahkan mungkin ada yang masuk ke lapangan untuk turut bermain. Ada penonton yang meminta agar bola segera diover ke depan gawang, dan bola dimasukkan ke gawang hingga menghasilkan gol. Ada pula yang berteriak agar bola ditendang ke luar lapangan saja, tidak usah dimasukkan ke gawang. Katanya percuma, ada gol atau tidak, tidak berarti. Karena Bupati sudah dipastikan lolos ke babak berikutnya.
Kita tidak tahu, apakah akan ada sepak bola gajah atau tidak. Karena waktu pertandingan masih lama, baru sekitar 45 menit pertama, masih ada setengah pertandingan yang sangat mungkin terjadi kejutan-kejutan selama pertandingan berlangsung. Apakah akan terjadi gol, satu gol, gua gol atau tidak terjadi gol sama sekali. Hal ini sangat tergantung dari para pemain itu sendiri, tentunya juga atas arahan para pelatih, yang berdiri di pinggir lapangan.
Analisis para pengamat dan komentator yang melihat pertandingan itu pun sangat beragam. Apakah bola yang menajdi rebutan itu bisa dikendalikan atau tidak. Atau malah justru ketika ditendang tidak dapat dikendalikan, bisa melenceng atau berputar arah dari yang dimaksud. Karena memang bolanya sendiri tidak terlalu bundar, sehingga ketika ditendang tidak hanya menghasilkan tendangan lurus saja, tetapi juga bisa terjadi tendangan pisang, sedikit melengkung. Namun bisa saja bola yang ditendang itu malah berbalik arah ketika ditendang, atau tidak bisa bergerak sama sekali akrena lapangan becek akibat hujan.
Dalam pertandingan ini, banyak pihak yang berharap tidak terpengaruh kisruh di PSSI, yang sekarang tidak jelas siapa yang bakal memimpin. Bahkan beberapa kali kongres yang digelar itu gagal memilih ketua umum. Bahkan saat ini PSSI terancam sanksi dari FIFA. Tentunya pertandingan sepak bola yang sekarang sedang berlangsung di Brebes ini tidak terpengaruh hal-hal tersebut di atas. Pertandingan harus tetap berjalan, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Namun harus diingat, ini adalah pertandingan politik. Antara pemain lawan dan kawan tidak jelas. Karena memang banyak tim-tim yang bermain dalam satu lapangan itu, namun hanya satu bola yang diperebutkan. Kaos yang dipakai pun bermacam-macam. Tidak bisa ditentukan, mana kawan dan mana lawan. Yang tadinya lawan, bisa tiba-tiba menjadi kawan atau sebaliknya. jadi memang sulit sekali untuk memasukkan bola ke gawang.
Ketika bola ditendang ke gawang dan diover ke teman, bisa saja teman itu malah berbalik menendang ke arah yang berlawanan. Yang sekarang membawa bola bisa kecele, siapa yang bakal diberi umpan bola overan nanti. Apalagi dalam pertandingan ini, ada dua rekomendasi yang ditujukan kepada PDC PDIP, meski pada hakekatnya hanya satu nama saja yang harus dimasukkan ke gawang.
Namun sekali lagi, bolanya tidak bulat bener, bisa melenceng, apalagi sengaja ditendang melenceng, jadi tidak akan langsung gol. Perlu gojekan-gojekan lagi, yang lihai dan tidak terbaca lawan. Bila perlu alwan itu semua berbalik mendukung bola itu agar masuk ke gawang. tetapi rasanya sulit juga, masa dalam satu pertandingan tidak ada satu pun lawan, karena pertandingan jadi hambar, tak menarik. Tapi sekarang ini, bola itu masih terus bergulir. Kita lihat saja, ke mana bergulirnya bola itu. (*)

Komentar

Postingan Populer