Pemilu Adalah Solusi
Persoalan kehidupan bangsa sangatlah banyak dan beragam, mulai dari persoalan ekonomi, politik, sosial, budaya, hingga pertahanan dan keamanan. Jika tidak dikelola dengan baik, maka persoalan-persoalan yang muncul itu dapat menjadi akar perpecahan suatu bangsa. Padahal kehidupan berbangsa dan bernegara yang maju dibutuhkan situasi yang kondusif di semua bidang itu. Seperti bangsa Indonesia yang penduduknya majemuk, dengan berbagai macam suku bangsa dan bahasa, serta agama dan berbagai macam ideologi di dalamnya.
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut,
dibutuhkan solusi yang tepat dan berkesinambungan. Dan Pemilu adalah solusinya.
Mengapa Pemilu menjadi solusi? Karena dengan Pemilu, titik-titik awal perbedaan
pendapat itu tersalurkan melalui partai-pratai politik peserta Pemilu. Partai
politik tentu memiliki ideologi sendiri-sendiri dan menawarkan solusi yang
terbaik memajukan bangsa dan negaranya melalui visi dan misinya.
Dengan memilih partai politik yang ada, maka
perdebatan akan terjadi di gedung yang sudah disediakan dan diatur sedemikian
rupa agar tidak terjadi persoalan di tingkat konstituen antarpendukung partai yang berbeda. Rakyat tidak perlu berdebat
sendiri-sendiri, yang justru malah terjadi pertikaian. Sudah ada wakil mereka
di DPR maupun DPRD untuk berdebat, untuk menentukan kebijakan yang terbaik
untuk rakyatnya.
Sejarah telah membuktikan ketika perdebatan dan
pertikaian tidak dikoordinasikan melalui lembaga formal yang didirikan secara
bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa. Mereka yang merasa kuat, akan
memaksakan kehendak kepada mereka yang lemah. Jika melawan, akan diperangi
hingga dibinasakan. Peperangan dan pembalasan dendam, menjadi sejarah era
non-modern yang kelam dan hitam.
Di era modern sekarang ini, Pemilu merupakan solusi
atas semua problem bangsa yang ada. Tidak perlu diulangi sejarah kelam
tersebut, yang telah menimbulkan trauma dan cidera sejarah dunia. Indonesia
sebagai salah satu negara merdeka, telah memilih jalan demokrasi untuk
membangun bangsa. Dan Pemilu yang jujur dan adil adalah solusinya.
Seperti yang disampaikan Ketua KPU RI Hasyim
Asyari, Pemilu merupakan sarana konflik yang dilegalkan. Pemilu juga merupakan
musyarawah besar, yang melibatkan seluruh warga negara yang telah memiliki hak
pilih. Pemilu merupakan sarana mewujudkan kedaulatan rakyat, seperti yang
disebutkan oleh undang-undang. Namun masih saja ada yang menganggap bahwa
Pemilu ajaran dari luar, yang tidak sesuai dengan ajaran agama, sehingga harus
ditolak.
Sosialisasi dan pendidikan politik yang benar dan
tepat sasaran, harus dilakukan terus menerus. Tidak hanya saat gelaran Pemilu
berjalan. Namun setiap saat, baik di dalam forum resmi maupun tidak resmi.
Karena masih saja kelompok-kelompok di masyarakat yang menolak Pemilu, baik
berdasarkan doktrin ajaran agama maupun doktrin politik alirannya. Bahkan tidak
sedikit yang menyatakan siap perang untuk menjalan doktrin-doktrin politik dan
agamanya dan berniat menguasai suatu wilayah negara.
Seperti pada kasus negara ISIS, yang hingga kini
masih menjadi duri dalam negara yang bebas dan merdeka. Sejumlah kecil warga
negara, termasuk dari Indonesia, yang rela meninggalkan negara, termasuk
keluarga dan handai taulannya, demi berperang untuk ISIS. Yang jika mereka
mampu memenangkan perang di Irak dan Siria, tidak menutup kemungkinan para
kombatan ISIS itu akan masuk ke Indonesia.
Jalan demokrasi yang sudah diambil para pendiri
bangsa, merupakan keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat. Siapa saja
bisa mendirikan partai politik, kemudian ikut dalam Pemilu untuk merebut
simpati rakyat. Dan jika meraih suara terbanyak, maka dia akan berkuasa.
Berkuasa dengan jalan demokrasi melalui Pemilu yang jujur dan adil adalah
cita-cita yang mulia.
Ketika sudah berkuasa, maka untuk mempertahankan
kekuasaannya pun dilakukan dengan cara-cara demokrastis pula. Bukan sebaliknya,
setelah berkuasa melalui jalan demokrasi, namun setelah berkuasa malah
mempertahankannya dengan cara-cara otoriter, memberangus perbedaan hingga
ancaman dan tekanan yang bertentangan dengan sistem demokrasi.
Sekali lagi, Pemilu yang jujur dan adil adalah
solusi untuk membangun bangsa. Partai-partai politik yang sudah dinyatakan
lolos sebagai peserta Pemilu, dipersilahkan untuk meraih simpati dan hati
rakyat untuk memilihnya dalam Pemilu yang akan datang. Hiruk pikuk isu dan
proses politik yang sedang terjadi, tidak lebih dari bagian demokrasi itu
sendiri. Namun yakinlah bahwa Pemilu akan tetap berjalan sesuai dengan amanat
undang-undang secara berkesinambungan dan menjadi solusi atas semua persoalan
bangsa. (*)
Terbit di Radar Tegal, Sabtu 11 Maret 2023
Komentar
Posting Komentar