Penerbitan Berita
Suatu berita sebelum diterbitkan, harus melalui beberapa
tahap atau editing. Karena tidak semua tulisan wartawan itu layak untuk
diterbitkan semua. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang
wartawan dalam menulis berita. Semuanya sudah diatur dalam Kode etik
Jurnalistik, yang terdiri dari 11 pasal. Pemilihan atau pemilihan suatu berita
itu layak atau tidak diterbitkan dilakukan oleh editor atau redaktur.
Fungsi redaktur ini, yang pertama memi-lih berita-berita
yang layak untuk ditayangkan. Redaktur menilai, apakah berita tersebut sudah
berimbang atau tidak. Sudah ada konfirmasi dengan narasumber yang layak atau
belum. Jika belum berimbang, maka berita tersebut ditunda atau dipending. Dan
kewajiban wartawan untuk melengkapi berita tersebut keesokan harinya.
Dari berita-berita yang layak tayang tersebut,
selanjutnya dipilih berita mana yang dianggap terbaik, untuk dijadikan head
line atau berita utama, atau opening/pembuka berita. Berita-berita yang
terbaiklah yang dija-dikan head line, karena koran yang dijual adalah
beritanya, bukan kertasnya. Sehingga di sini redaktur harus pandai-pandai menentukan
mana berita yang layak jual dan laku di pasaran, disukai para pembaca.
Untuk koran-koran besar, biasanya ada redaktur khusus
bahasa. Tujuannya adalah agar dalam pemberitaan yang dtiulis dan diterbitkan
tidak ada pengertian yang bias. Itu sangat penting dilakukan, agar jangan
sampai salah persepsi di kalangan pembaca. Jika terjadi salah persepsi, maka
informasi yang disampaikan kepada pembaca gagal, bahkan bias terjadi komplain
dan redaksi harus menindaklanjuti dengan pembetulan atas maksud tulisan atau
berita tersebut.
Sebelum dicetak, tentunya berita itu dipasang oleh lay
out. Mereka bertugas memasang sesuai dengan tata letak yang paling menarik. Komposisi
antara gambar/foto dengan tulisan dipasang agar terlihat artistik. Karena
komposisi berita dan gambar ini juga mempengaruhi minat pembaca untuk membeli
dan membaca koran tersebut.
Sebelum naik cetak atau tayang, menjadi tugas Pemimpin
Redaksi atau Redak-tur Pelaksana untuk kembali mengecek berita dan komposisi
antara gambar dan materi berita. Pemimpin Redaksi ini memang bertanggung jawab
penuh atas berita-berita yang diterbitkan atau ditayangkan di medianya.
Termasuk ketika ada kasus hukum, maka Pemimpin Redaksi adalah orang pertama
yang harus bertanggung jawab.
Setelah semuanya dinyatakan beres dan siap cetak atau
tayang, baru bagian percetakan mencetak sesuai dengan jumlah yang diinginkan,
ini bagi media cetak. Begitu pula dengan media lain, eletronik maupun online,
juga melalui proses yang sama.
Khusus media cetak, percetakannya bisa dari bagian
percetakan sendiri atau juga bisa mencetak di perusahaan lain yang bergerak di
bidang percetakan. Sehingga sering dijumpai kalimat yang berbunyi isi di luar
tanggung jawab percetakan.
Perlu diketahui bahwa penerbitan sebuah berita tidak
lepas dari adanya sebuah perusahaan yang menaunginya. Bukan hanya sekedar
sekumpulan wartawan kemudian menyusun berita dan disampaikan kepada masyarakat.
Tetapi ada perusahaan pers yang bertanggung jawab atas terbitnya berita
tersebut. Perusahaan inilah yang mengelola, mulai dari perekrutan karyawan,
termasuk wartawannya, mengelola keuangan dan SDM-nya, dan lainnya.
Keberadaan perusahaan pers ini menjadi salah satu syarat
suatu media massa itu dinyatakan sebagai media profesional. Dimana semua divisi
atau bidang dikelolan dengan baik, professional dan ada tanggung jawabnya
masing-masing. Tidak semua bidang ditanggung oleh satu atau dua orang saja.
Sebagai perusahaan pers, sedikitnya ada beberapa bidang
atau divisi di dalamnya. Yang utama jelas divisi redaksi, yang bertugas
mengelola berita. Kemudian ada divisi iklan, yang bertugas mencari iklan
sebagai sumber utama pembiayaan media massa. Divisi keuangan, yang bertugas mengatur
keuangan kantor. Divisi SDM, mengatur personalia atau SDM di perusahaan
tersebut.
Dan yang tak kalah penting adalah divisi pemasaran, yang
bertugas memasarkan hasil produknya. Seta divisi pracetak atay lay out, yang
bertugas menyusun format atau desain dari berita, gambar, iklan dan lainnya
hingga tampil menarik. Untuk media cetak, ada divisi percetakan, yang bertugas
mencetak hasil dari kerja divisi redaksi dan lay out/pracetak.
Semua divisi yang ada di dalam perusahaan itu saling
bersinergi. Sehingga mengha-silkan sebuah berita yang menarik dan diterima
masyarakat dengan baik. Ketika hasil produksi dari media itu diterima
masyarakat dengan baik, maka perusahaan pers itu baru dikatakan berhasil. (*)
Komentar
Posting Komentar