Catatan Kecil Sebuah Silaturahmi Medsos
Media sosial (medsos) saat ini menjadi sarana komunikasi yang sangat
favorit. Setiap saat seseorang bisa berkomunikasi dengan siapa saja, mulai dari
teman sekolah, teman kuliah, teman kerja dan lingkungan, bahkan teman sekampung
sekalipun. Mereka yang tidak bertemu selama bertahun-tahun, kembali diketemukan
lewat medsos tadi. Ada facebook, twitter, BBM, WA, blog, path, instagram dan
lainnya. Komunikasi lewat media sosial ini sangat mudah, mengingat hampir semua
orang sudah memiliki alat komunikasi yang memiliki aplikasi tersebut.
Melalui medsos tersebut, pertemuan lewat darat pun direncanakan. Meski
tidak semuanya bisa datang langsung, namun silaturahmi langsung di antara
teman, kawan dan sahabat lama itu bisa diwujudkan. Rentang waktu dan jarak,
menjadi alasan utama untuk bertemu langsung. Meski untuk mencocokkan waktu dan
tempat terkadng sangat sulit. Mengingat kesibukan dan tempat tinggal saat ini
yang tersebar, tidak hanya dalam satu provinsi saja, namun tersebar di seluruh
Indonesia.
Teman yang satu kampung saja, kadang belum tentu bisa ketemu setahun
sekali, Meski ada ajang mudik Lebaran, yang dilakukan bagi mereka yang merantau
ke luar daerah. Apalagi yang tempat tinggal dan domisili berbeda kota, waktu
untuk ketemu dan bersilaturahmi menjadi sangat sulit. Ajang reuni teman
sekelas, satu sekolah, satu angkatan dan sebagianya, selalu menyisakan mereka
yang tidak bisa hadir. Sepertinya untuk bisa menghadirkan 100 persen
teman-teman yang dulu belajar bersama, bermain bersama, menjadi hal yang
mustahil.
Kiranya, silaturahmi melalui medsos ini menjadi salah satu alternatif hubungan
persahabatan dan tali silaturahmi yang terputus sekian lama. Tak heran, ketika
bertemu di suatu acara atau secara kebetulan di jalan atau tempat umum lainnya,
kita tidak bisa mengenali satu sama lainnya. Bentuk wajah, badan dan juga gaya
serta penampilan, jelas berbeda dengan dulu waktu sekolah atau pun kuliah.
Mereka yang dulu bertubuh kurus kering, tak disangka sekarang bertubuh tambun
dan subur. Mereka yang dulu tak berjilbab, sekarang berjilbab. Mereka dulu yang
tak memiliki kumis dan jambang, kini tumbuh lebat dan subur.
Medsos ini menjadi tali silaturahmi yang cukup efektif. Betapa tidak,
mereka yang sama sekali putus kontak, kembali terhubung walau hanya melalui
dunia maya. Sepertinya rasa kangen, rindu dan bercerita pengalaman setelah
sekian lama tak berjumpa, menjadi topik yang hangat setiap percakapan di dunia
maya tersebut. Tak jarang, guyon dan sendau gurau, bahkan saling mengejek
kembali terjadi melalui medsos tersebut. Seakang setelah sekian puluh tahun,
kembali terekam saat-saat di dalam ruang kelas atau kuliah dulu. Sepertinya
baru kemarin lulus, kemudian melanjutkan pendidikan dan kehidupannya
masing-masing. Namun yang membedakan, masing-masing sudah punya pasangan hidup
dan anak-anaknya. Sungguh tali silaturahmi yang luar biasa melalui medsos, alat
komunikasi di zaman modern ini.
Medsos yang menjadi tali silaturahmi ini, hendaknya jangan menjadi sesuatu
yang negatif. Sesuatu yang justru akan merusak silaturahmi yang selama ini
sudah terjalin. Khususnya hubungan dalam keluarga, teman dekat, teman kantor,
tetangga dan lingkungan. Kemungkinan-kemungkinan hal negative itu bisa saja
muncul, karena melalu medsos ini seseorang bisa saling curhat atas kondisi
dirinya saat ini. Curhat untuk mencari solusi atas persolan yang dihadapi,
bukanlah hal negative. Namun ketika curhat itu dibalas dengan perasaan, akan
menimbulkan dampak negatif. Apalagi jika dulu ada semacam rasa cinta, suka dan
sebagainya, yang tak kesampaian hingga sekarang. Sehingga muncul istilah CLBK,
cinta lama bersemi kembali, begitu istilah jaman sekarang.
Namun yang terpenting saat ini, justru melalui melalu medsos ini,
jangan sampai tali silaturahmi yang sudah ada, baik dengan tetangga, teman,
rekan sekantor, lingkungan dan khususnya dengan keluarga dan orang tua, tidak
terputus. Silaturahmi melalui medsos menjadi alternative, tetapi silaturahmi secra
langsung dengan yang sudah ada, tetaplah menjadi prioritas. (*)
Komentar
Posting Komentar